KAYANTARA.COM, TARAKAN – Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Kalimantan Utara melaksanakan Musyawarah Daerah I secara Hybird (Online dan Offline).
Dalam Musda BPD PHRI Kaltara dihadiri oleh Plt Gubernur Kaltara. Drs. H. Teguh Setyabudi, M.Pd, Walikota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, Ketua Umum PHRI Hariyadi B Sukamdani, Ketua DPRD Provinsi Kaltara Noorhayati Andris, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltara Ir. H. Ahmad Hairani, MM.MT, Kepala Dinas Pariwisata Kota Tarakan Ibu Agustina SE, MH serta ketua-ketua BPD PHRI dari provinsi di Indonesia.
Ketua Umum BPD PHRI, Hariyadi B Sukamadani mengatakan pertumbuhan perekonomian diindonesia cukup besar terutama pada penyetoran pajak. Sehingga selain angka pariwisata yang meningkat, angka pendapatan daerah dan negara juga memiliki pemasukan.
“Hotel dan restoran yang ada di Indonesia adalah salah satu sektor yang memiliki dampak terbesar akibat pandemi covid-19. Tercatat pada bulan Mei lalu kurang lebih 2000 hotel dan 8000 restoran terpaksa tutup,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Kalimantan Utara, Drs. H. Teguh Setyabudi menambahkan Kaltara memiliki potensi wisata yang sangat luas seperti wisata sejarah dan alam.
“Ada banyak potensi wisata diKaltara mulai dari wisata sejarah hingga alam seperti sungai, hutan, dan air terjun yang dapat di jadikan destinasi wisata.” Ungkapnya
Dia juga menjelaskan bahwa dalam pembangunan wisata tidak hanya membangun bangunan fisik, melainkan membangun budaya masyarakat.
“Terutama mempersiapkan karya seni dan kerajinan tangan sehingga dapat memudahkan dan membawa kemajuan bagi Kaltara dan kesejahteraan masyarakat.” terangnya.
Senada dengan hal itu, Walikota Tarakan, Khairul menyampaikan agar tetap optimis untuk membangkitkan sektor hotel dan restoran yang ada di Kaltara.
“Sejak Maret lalu Pemerintahan Kota Tarakan telah mengapus pajak konsumen untuk hotel dan restoran sehingga pertumbuhan ekonomi perhotelan dan restoran tetap bertahan meskipun menghadapi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (pri)