KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Hijrah dukungan untuk calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) pada Pilgub 9 Desember 2020 terus terjadi.
Kali ini dari sekelompok warga yang sebelumnya tergabung dalam tim pemenangan pasangan calon (paslon) Irianto Lambrie-Irwan Sabri (Iraw).
Sekelompok warga di salah satu desa di Kecamatan Tanjung Palas Barat Kabupaten Bulungan itu kini sepakat mendukung serta memperjuangkan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara nomor urut 3. Yaitu Drs H.Zainal Arifin Paliwang, SH, M.Hum – Dr Yansen TP, M.Si atau disingkat dengan sebutan ZIYAP.
Seorang eks tim pemenangan Iraw bernama Ahmad mengungkapkan alasan berpindah mendukung ZIYAP karena rasa kekecewaan warga yang tak terbendung lagi.
Ia mengungkapkan selama menjadi tim pemenangan Iraw mereka tak pernah diperhatikan sebagaimana mestinya. Padahal sekelompok warga ini telah berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan Iraw.
“Zainal Paliwang sangat memperhatikan timnya di bawah. Sedangkan Irianto jangankan mau datang memperhatikan kami sebagai timnya saja tidak ada sama sekali,” terang Ahmad, usai bersilaturahmi bersama Zainal Pliwang di Desa Long Beluah, Selasa (1/12).
“Zainal Paliwang sangat memperhatikan timnya di bawah. Sedangkan Irianto jangankan mau datang memperhatikan kami sebagai timnya saja tidak ada sama sekali,” kata Ahmad
“Saat ini kami warga Tanjung Palas Barat belum bisa memberikan apa-apa kepada Zainal Paliwang. Tapi pada 9 Desember mendatang dipastikan ZIYAP akan memenangkan Pilgub ini, khususnya di daerah Kecamatan Tanjung Palas Barat,” tambahnya.
Senada dengan Ahmad, Abdul Salam yang sebelumnya sebagai tim sukses Irianto menambahkan bahawa seluruh tim pemenangan di Tanjung Palas Barat menyatakan siap dan akan bekerja keras untuk memenangkan Zainal-Yansen.
“Kami kecewa dengan paslon sebelah karena kami tidak diperhatikan dan masih banyak janjinya yang belum terealisasi. Padahal kami sudah bekerja keras selama ini termasuk di periode sebelumnya,” ujarnya.
Mereka berharap apabila Zainal-Yansen terpilih pada Pilgub nanti agar masalah infrastruktur jalan, telekomunikasi dan listrik yang sampai saat ini belum dinikmati maksimal oleh masyarakat dapat terealisasi.
“Kami tidak minta banyak, hanya masalah jalan. Jalan yang dibilang mulus oleh Irianto dalam debat ke 3 itu tidak benar. Jalan kami ini rusak parah. Padahal jaraknya sekitar 40 kilometer tapi waktu tempuhnya menjadi 2 jam lebih,” tutupnya. (adv)