KAYANTARA.COM, JAKARTA – Gempa berkekuatan 5,9 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, membuat Pimpinan Komite II DPD RI, Hasan Basri, prihatin. HB sapaan akrabnya berharap musibah tersebut bisa segera diatasi dan masyarakat dapat kembali beraktivitas.
“Saya turut prihatin atas bencana gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat. Semoga musibah ini bisa diatasi dengan cepat dan masyarakat Sulawesi Barat bisa kembali beraktivitas tanpa ada halangan apapun,” kata HB Jumat (15/1/2021).
Dewan Pengawas Pengurus Pusat PBSI yang juga Wakil Ketua Kadin Kaltara ini mendorong pemerintah daerah dan BNPB serta Kemensos RI segera bertindak cepat mengatasi gempa yang melanda Sulawesi Barat. Hasan Basri pun meminta pemerintah segera mengirimkan bantuan yang diperlukan masyarakat.
Meski demikian, HB berharap agar warga setempat tidak panik. Sebab, berdasarkan keterangan BMKG, gempa tersebut tidak menimbulkan ancaman tsunami.
“Berdasarkan keterangan BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Kami berharap warga tidak terlalu panik, tapi tetap waspada dan mencari tempat yang lebih aman. Jika ada rumah-rumah atau kantor-kantor yang rusak agar segera diatasi,” harapnya.
Gempa susulan sendiri masih mengguncang wilayah Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari, sekitar pukul 02.30 Wita. Getaran lebih kuat, bahkan sebanyak tiga kali gempa susulan yang terasa hingga Kota Makassar dengan durasi lebih lama.
Saat terjadi gempa susulan, sejumlah warga di Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
“Kami berharap, dengan adanya musibah ini seluruh warga Sulawesi Barat khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk banyak-banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar musibah atau bencana ini dijauhkan dari kita,” harapnya.
Menurut informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan tersebut dengan kekuatan magnitudo 6,2. Gempa berpusat di lokasi 2.98 LS,118.94 BT arah 6 km Timur Laut Majene-Sulbar. Dengan kedalaman gempa 10 Km berdasarkan rilis BMKG. Kabar terbaru sedikitnya 28 orang meninggal atas musibah ini. (mediaHB)