Ketua DPD hingga Kader Demokrat Kaltara Dukung Penuh AHY

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Ketua DPD Demokrat Kaltara Dr Yansen TP

KAYANTARA.COM, MALINAU – Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat dukungan penuh dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat, hingga ranting dan seluruh kader Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Hal itu ditegaskan Ketua DPD Partai Demokrat Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si (YTP) menanggapi kabar tidak sedap yang berhembus terkait adanya cara-cara tidak baik oleh oknum-oknum kader aktif maupun yang sudah keluar dari Partai Demokrat serta orang di luar partai yang ingin melengserkan AHY sebagai ketum.

“Aneh bagi kami, situasi Demokrat sedang giat turut kerja keras menangani pendemi virus korona bersama rakyat dan pemerintah, eh tiba-tiba muncul kasak kusuk mengusik Demokrat,” ungkap Yansen TP melalui sambungan telepon Selasa malam (2/2).

Kenapa aneh, karena menjadi pertanyaan ada apa? tidak ada hujan, tidak ada angin dan  bagaikan petir di siang bolong muncul sekelompok orang, merencanakan konferensi luar biasa (KLB) untuk mengganti ketum AHY.

“Tidak etis orang-orang yang punya ambisi, punya pikiran-pikiran dan niat-niat pribadi berkonspirasi dengan orang luar mengganggu Demokrat. Apalagi ingin membuat KLB (Konferensi Luar Biasa) mengganti ketum. Jadi ketum AHY itu sudah lahir dari sebuah proses demokrasi yang benar di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Demokrat,” tegas Yansen TP melalui sambungan telepon, Selasa (2/2) malam.

Karena pemilihan AHY sebagai ketum sudah sesuai dengan aturan partai, maka menurutnya tidak tepat jika ada orang-orang yang punya kepentingan tertentu mengusik Demokrat. Demikian juga termasuk kader-kader yang katanya juga ikut terlibat. Sebab itu, ia meminta yang terlibat untuk menyadari bahwa demokrasi itu memang begitu. Puas tidak puas yang namanya demokrasi harus dihormati.

“Jadi karena ketum AHY ini sudah dipilih secara aklamasi melalui proses demokrasi dalam Partai Demokrat, ya tidak ada alasan siapa pun yang menghentikan itu dengan kepentingan di luar kepentingan Partai Demokrat dalam konstelasi politik nasional,” ujar pria yang saat ini juga dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Demokrat ini.

Karena itu, dirinya menegaskan bahwa DPD Demokrat Kaltara sepenuhnya tetap mendukung AHY sebagai ketum yang lahir dari demokrasi yang benar. Untuk itu ia mengharapkan kepada semua pihak yang punya keinginan melengserkan AHY dan tidak puas dengan Partai Demokrat untuk undur diri atau keluar dari keanggotaan partai berlambang merci itu.

“Kalau tidak puas dengan Demokrat silakan keluar kan gitu. Apapun alasannya kalau mereka punya pendapat seperti itu, kami juga punya pendapat bahwa kami dalam Partai Demokrat punya keyakinan bahwa kepemimpinan AHY sudah tepat memimpin, mengomandani dan menahkodai Partai Demokrat serta membawa Demokrat menjadi partai yang terhormat di Indonesia,” yakinnya.

“Partai manapun di Indonesia  punya keyakinan akan pemimpin partainya. Kami merasakan kepemimpinan AHY sangat representatif membesarkan Demokrat,” sambungnya.

Lebih lanjut pria yang saat ini juga masih menjabat sebagai Bupati Malinau menuturkan bahwa karena Partai Demokrat sudah dewasa dan besar, maka semua kader juga harus menjunjung tinggi kehormatan partai, termasuk kader-kader Demokrat Kaltara. Serta jangan terbawa sedikitpun terhadap ambisi orang yang sebenarnya tidak bertanggung jawab untuk membesarkan partai bagi kepentingan nasional.

“Saya harapkan kepada seluruh kader-kader di seluruh wilayah Kaltara supaya tegak lurus kesetiaannya kepada partai, kepada kepemimpinan ketum AHY. Jangan ada yang mengikuti situasi-situasi yang tidak sehat yang diciptakan orang-orang dalam suasana politik ini, apalagi di kala kita menghadapi pandemi Covid-19 ini, ya jangan membuat hal-hal yang tidak baiklah dalam suasana kita sama-sama menghadapi pandemi ini,” pesannya.

Demokrat, lanjut Yansen, sudah eksis dan sudah menjalankan tugas-tugasnya sebagai sebuah partai yaitu memberi masukan kepada pemerintah, menciptakan keseimbangan dalam politik, dan turut juga membangun bangsa dan negara melalui bagian-bagian peran Demokrat di tengah-tengah masyarakat. Ia pun mengajak seluruh kader Demokrat untuk melakukan itu dengan baik.

“Saya harapkan semua ketua DPC sampai ranting dan seluruh kader-kader agar teguh dan bersatu rapatkan barisan, hadapi dan lawan setiap rencana dan pikiran-pikiran jahat dari orang-orang yang sengaja menciptakan situasi yang tidak baik dalam Demokrat,” pesannya.

Menurut dia, upaya dari oknum-oknum yang ingin melengserkan kepemimpinan AHY dan mengubah kepengurusan Partai Demokrat saat ini tentu semua tahu bahwa ini bagian dari sebuah politik orang tertentu.

“Saya tidak bicara siapa, tetapi siapapun itu yang punya kepentingan politik, jangan ganggu Demokrat. Jangan usik Demokrat. Demokrat bukan partai kecil. Kalau mau bentuklah (partai) untuk kepentingan politik. Jangan juga menilai dari luar. Masuklah ke dalam. Ya kalau memang mau jadi kader Partai Demokrat, masuklah jadi kader yang baik. Jangan ujug-ujug,” tukasnya.

Ia juga berpesan kepada pihak-pihak yang ingin mencoba melakukan kekisruhan di Partai Demokrat supaya tahu diri, paham dan mengerti dari mana asalnya. Hormati dan junjung tinggi kehormatan diri dan juga hormati Partai Demokrat sebagai salah satu partai yang pernah memimpin negara ini.

“Jadi hormati itu semua. Mari kita ciptakan suasana politik nasional yang damai untuk kepentingan Indonesia ke depan,” katanya sambil mengingatkan bahwa jangan mengira partai politik itu berbeda saja yang dikedepankan, tapi tanpa partai politik kekuasaan pasti tidak ada.

Oleh sebab itu harus menciptakan suasana saling menghargai, saling menghormati perbedaan untuk menciptakan penguatan kontribusi partai masing-masing. Ada partai yang berkuasa, ada yang oposisi dan ada yang menjadi kekuatan keseimbangan. Jadi diharapkan agar jangan mencoba untuk mengusik dan merusak eksistensi partai-partai yang ada. Khususnya Demokrat yang saat ini dipimpin oleh AHY.

“Apapun yang kalian rencanakan, kalau Tuhan tidak menghendaki, tidak akan jadi. Tapi kalau Tuhan menghendaki, apapun bisa terjadi, termasuk jika Tuhan berkehendak AHY menjadi pemimpin nasional, siapa yang bisa membelokkannya. Janganlah kita dikendalikan oleh ambisi kita. Karena ambisi berkuasa, bisa menghilangkan eksistensi akal sehat,” pungkasnya. (eby/kyt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here