KAYANTARA.COM, MALINAU – Covid-19 yang masih melanda negara-negara di belahan dunia, tak menyurutkan semangat para atlet panahan untuk mengikuti kompetisi di ajang internasional secara virtual.
Pada event indoor archery world series online stage 4 yang digelar pada 12 hingga 14 Februari, seluruh negara ikut andil dalam perlombaan tersebut. Tak terlepas dari 10 atlet Perpani Kabupaten Malinau turut serta dalam ajang bergengsi tersebut.
Di sela-sela pertandingan secara virtual, Koordinator Pelatih Perpani Pengkab Malinau, Umar Hamdi mengatakan event indoor archery series online sudah digelar tiga tahun berturut-turut.
“Jadi ini yang ketiga kali para atlet mengikuti ajang bergengsi meski di tengah pandemi Covid-19,” ujar Umar.
Diakuinya selama masa pandemi sebenarnya tak terlalu mempengaruhi jadwal latihan para atlet. Selama menjalani latihan para atlet panahan Malinau diminta patuhi protokol kesehatan.
“Karena itu, 10 atlet saja yang mengikuti dan siap bertanding hari ini,” katanya.
Digelar secara virtual atlet panahan mengikuti satu devisi yaitu barebow dengan jarak 18 meter. “Dalam penilaian itu, kita memang sudah diberikan scorshet dari pantia world series melalui via email,” sebutnya.
Nantinya, lanjut Umar, para atlet melakukan 2 kali sesi dengan 10 kali tembakan dengan tiga anak panah. “Dari hasil scor itu akan dihitung dan akan terlihat scorenya,” jelasnya.
World archery series ini tidak hanya diikuti Indonesia. Namun diikuti seluruh dunia. “Sekalian juga mengasah para atlet untuk nantinya bisa bertanding di lingkup Indonesia. Karena ke depan masih ada beberapa pertandingan yang sama,” katanya.
Lanjut dia, nantinya ada kompetisi nasional panahan secara daring pada Februari. Nama kompetisinya, Stay At Home (SAH) Archery Competition Series V.
“Dimana kompetisi ini akan diikuti ribuan atlet seluruh Indonesia. Yah tentunya, dari pertandingan world archery series, sekaligus melatih mental secara virtual saat mengikuti kompetisi di SAH 5 nanti yang digelar 26-28 Februari ini,” pungkasnya. (eby/kyt)