KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pemerintah Provinsi Kaltara tidak berhenti berinovasi. Terbaru, pemerintahan yang dinahkodai Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang itu akan memiliki terobosan baru, yakni mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya di lingkungan Pemprov Kaltara saat jam kerja memakai batik khas daerah Kaltara.
Terobosan ini sebagai upaya menonjolkan kearifan lokal yang dimiliki Kaltara. Ajakan ini bak dayung bersambut bagi pengrajin batik lokal.
Seperti yang dikatakan pengrajin Batik D’Erte, Sonny Lolong. Ia menilai upaya orang nomor satu di Kaltara tersebut sangat tepat. Karena telah menyentuh kearifan lokal dan menstimulasi roda ekonomi masyarakat.
“Ini angin segar bagi kami pengrajin batik. Kami apresiasi banget kepada Gubernur Kaltara yang telah mengangkat batik khas daerah kita, apalagi di tengah pandemi ini sangat mendorong keberlanjutan kerajinan batik kita,” Ucap Sonny kepada Media Relasi Ziyap pada Rabu, (24/02/2021).
Selama pandemi COVID-19, Sonny mengaku mengalami berbagai kendala dalam pemasaran. Untuk itu, pengrajin batik yang melibatkan kaum difabel ini menaruh harapan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur agar penggunaan batik khas Kaltara yang telah dicanangkan dapat berlanjut.
“Kami berharap kepada pak Gubernur supaya ini benar-benar diwujudkan dan berkelanjutan. Jangan sampai di awal-awal saja,” sambungnya.
Kemudian, dirinya mendorong Pemerintah Provinsi Kaltara agar melibatkan semua pembatik di daerah untuk memproduksi batik khas Kaltara.
“Misalkan Pemprov memesan ribuan baju batik khas Kaltara, itu kan banyak. Nah alangkah baiknya itu diteruskan saja kepada setiap OPD, kemudian setiap OPD bisa memesan batik ke pengrajin-pengrajin di Kaltara. Jadi gak hanya satu sumber pembatik saja agar semua pembatik diberi kesempatan berkarya untuk daerah,” tandasnya. (sur)
Sumber: Media Relasi Ziyap