KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) berkomitmen untuk menekan penyebaran COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya posko penanganan COVID -19 yang didirikan di pintu keluar masuk Kaltara yang terus dilakukan hingga saat ini.
Sebelumnya, Gubernur Kaltara, H. Zainal Arifin Paliwang telah meresmikan posko penanganan Covid-19 di Jalan Trans Kalimantan tepatnya pebatasan Kabupaten Bulungan, Kaltara, dan Berau, Kaltim.
Pascaperesmian, puluhan posko telah berdiri di tingkat desa di Kaltara. “Laporan yang kita terima sudah ada 45 posko, tapi itu (posko) baru tersebar di Kabupaten Bulungan,” ungkap Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, Andi Santiaji.
Selain puluhan posko yang sudah berdiri di Bulungan, Santiaji menuturkan, laporan yang diterimanya bahwa Kabupaten Tana Tidung juga mulai membuka posko di tingkat desa. Sementara di Malinau, sudah ada beberapa posko yang berdiri.
“Kalau Malinau memang sudah lama ada posko di tingkat desa, jadi ini sesuai dengan visi dan misi Gubernur dan Wagub Kaltara yaitu Membangun Desa Menata Kota, jadi di desa itu memang harus diperkuat karena ujung tombak Pemprov Kaltara,” bebernya.
Dijelaskan Santiaji, pembangaun posko di tingkat desa ini wajib dilakukan karena sudah ada intruksi langsung dari Mendagri. Di mana, disebutkan setiap desa di Indonesia wajib melakukan pencegahan Covid-19 mulai dari lingkungan terkecil.
“Tapi untuk di Kaltara ini kita lihat lagi urgensinya, jadi kita lihat tingkat kerawanan covid dan bencana,” lanjut Andi Santiaji.
Selain masalah posko, Santiaji mengungkapkan, dalam waktu dekat ini BPBD Kaltara akan membahas masalah stok rapid tes antigen dan Alat Pelindung Diri (APD). Mengingat, rapid tes antigen yang dimiliki BPBD Kaltara hanya berkisar 5.000 pcs, yang nantinya akan disebar di beberapa daerah di Kaltara. “Kita sudah bersurat ke BNPB untuk masalah antigen dan APD, insyaAllah dalam waktu dekat ini akan ditindaklanjuti lagi,” tutupnya. (mil/sur)