Pentingnya Jaga Perbatasan, BNPB Bantu 2 Mesin PCR ke Pemkab Nunukan

KAYANTARA.COM,NUNUKAN–Melihat urgensi wilayah perbatasan sebagai pintu keluar masuk orang di masa Pandemi Covid-19 ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan bantuan dua mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan dalam waktu dekat.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala BNPB – Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo saat memimpin rapat penanganan Covid-19 bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan, instansi vertikal, tokoh agama serta tokoh masyarakat di ruang pertemuan serbaguna lantai V Kantor Bupati Nunukan, Selasa malam (20/03).

Dalam rapat tersebut diketahui bahwa untuk sarana testing di Provinsi Kalimantan Utara sudah memiliki Laboratorium PCR di RSUD Tarakan yang bisa memeriksa satu kali running.

Yaitu 96 sampel. lalu juga telah ada Laboratorium PCR di Rumah Sakit Kota Tarakan sudah memiliki alat PCR.

Untuk Kabupaten Nunukan dan Malinau sendiri baru memiliki TCM (Tes Cepat Molekuler) yang terbatas hanya mampu memeriksa tidak lebih dari 10 sampel per hari.

Melihat penjelasan tersebut, Doni Monardo yang memimpin rapat bersama Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Utara Andi Santiaji langsung meminta kepada Satgas penanganan Covid Nunukan agar berhubungan dengan ibu Prashinta (Deputi V BNPB) untuk kesiapan secara teknis serta administrasi persuratannya terkait dua mesin PCR yang akan diberikan.

Menurut Doni, segala permasalahan terkait dengan Covid–19, dan juga terkait dengan PMI harus diurus karena menyangkut warga negara Indonesia.

“Karena Warga Negara Indonesia, pemerintah dan kita semua berkewajiban untuk mencarikan solusinya”, Ujar Doni Monardo.

Lebih lanjut menurut Doni kedatangan WNI dari luar negeri harus melalui pemeriksaan Swab PCR. Doni berharap agar segala sesuatu yang mendukung operasional PCR harus dipersiapkan dan dikomunikasikan.

Dalam paparan Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan, Juru Bicara Satgas Covid – 19 Aris Suyono, SKM menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan testing pada penanganan Covid–19 di Kabupaten Nunukan memang masih menemui kendala.

Di antaranya tidak adanya fasilitas pemeriksaan PCR, fasilitas pemeriksaan TCM hanya satu dengan kapasitas 5 sampel/running, pengiriman sampel lebih dari 24 jam ke Surabaya, hasil keluar yang melebihi waktu 24 jam, dan rasio testing kurang dari 100 sampel dalam seminggu (tidak sesuai standar). (hms)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here