KAYANTARA.COM,MALINAU–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau melalui Disperindagkop bersama Dinas Ketahanan Pangan, Satpol PP dan kepolisian yang tergabung dalam Tim Lintas Sektor menemukan sejumlah barang kedaluwarsa.
Barang kadaluwarsa itu ditemukan di sejumlah agen dan toko yang diperjualbelikan kepada masyarakat.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Malinau, Frans Tonapa Malinau menyebutkan ada tujuh jenis makanan maupun bumbu yang ditemukan sudah mendekati kadaluwarsa.
“Rata-rata yang kita temukan di lapangan itu hampir sebulan. Jatuh tempohnya itu di bulan lima,” ujarnya saat ditemui di lapangan, Rabu (14/3).
Disebutkan, kisaran 11 merk produk makanan ternyata masuk dalam expired. “Jadi ada belasan merek yang kita temukan. Dan ini masih beberapa toko agen. Jadi kegiatan ini memang rutin kita laksanakan, jadi bukan hanya di kegiatan keagamaan saja. Tapi, setiap bulan juga di cek terus,” jelas Frans.
Dengan ditemukannya barang kedaluwarsa itu, Frans mengimbau kepada pemilik agar segera menarik barang-barang dagangannya dan tidak diperkenankan dipajang kembali di rak jualannya.
“Jadi kita instruksikan agar ditarik. Atau kalau ada barang yang bisa diretur kembali. Kami hanya mengambil sampel,” ujarnya.
Bukan berarti melepas begitu saja, kata Frans, pihaknya memberikan kesempatan satu minggu untuk meretur kembali daganganya tersebut.
“Jika satu minggu kami kembali masih ditemukan dengan barang yang sama dan tidak diretur. Tentu kita tindak dan menyita barang-barang kedaluwarsa itu,” tegasnya.
Diakuinya, saat ini pihaknya masih memberikan dispensasi kepada para toko agen agar segera menarik sendiri dan meretur kembali barang dagangannya tersebut.
“Jadi hari ini kita sifatnya masih mengimbau dan mensosialisasikan saja. Agar barang-barang kedaluwarsa tidak diperjualbelikan. Kasihan konsumen yang tidak tahu menahu asal beli saja,” ungkapnya.
Sementara Edy, pemilik Toko Anugerah di Desa Malinau Hulu mengaku kehadiran tim gabungan ini membuat dirinya sangat terbantu.
“Karena kedatangan tim ini kan bisa mengecek siapa tau karyawan kami kelewatan untuk mememisahkan barang-barang yang kedaluwarsa,” ujar Edy.
Ia menegaskan bahwa sebelum masuk Ramadan atau setiap hari karyawannya terus melakukan pengecekan terhadap barang-barang yang diperjualbelikan. “Jadi memang ada yang sudah mau sebulan kedaluwarsa. Sudah kita bisa dan kumpulkan untuk diretur atau dimusnahkan,” ungkapnya. (eby)