Gandeng Pemkot Tarakan, BI Kaltara Budidaya Udang dengan Metode Lactobacillus

KAYANTARA.COM,TARAKAN-Guna meningkatkan kapasitas produksi komoditas ekspor Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di Kota Tarakan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tarakan (Pemkot) dengan menyelenggarakan kegiatan Tebar Perdana Benih Udang Menggunakan Metode Lactobacillus,  belum lama ini.

Kegiatan ini dilaksanakan bertempat di tambak milik Kelompok Pembudidaya Ikan Usaha Bersama Sungai Bunyu yang berlokasi di Kelurahan Juata Laut, Kota Tarakan.

Mayoritas budidaya udang di Provinsi Kaltara, termasuk Kota Tarakan menggunakan sistem polikultur, sebagai bagian dari kearifan lokal yang telah berlangsung secara turun temurun.

Yaitu menggabungkan 2 komoditas berupa udang dan ikan bandeng dalam satu tambak yang bersimbiosis mutualisme antar keduanya.

Dikutip dari siaran pers KPwBI Kaltara, metode yang baru diperkenalkan pada program ini adalah metode lactobacillus, yaitu sebuah metode dimana bakteri lactobacillus yang telah difermentasi ditebar di lokasi tambak sebelum benih udang dan ikan bandeng ditebar.

Metode ini bertujuan untuk menumbuhkan klekap/lumut sebagai sumber makanan organik bagi keduanya sekaligus membantu menyuburkan hara tanah tambak.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala KPwBI Kaltara Yufrizal, serta Walikota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes.

Dalam sambutannya, Yufrizal menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan kapasitas produksi udang di kota Tarakan sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Kaltara.

“Kami telah mengaplikasikan metode ini pada demplot kami sebagai pilot project pada tahun 2020. Berdasarkan hasil yang kami himpun, produktivitas petambak dapat meningkat lebih dari 100 persen dan Survival Rate (SR) 22 persen dengan luas lahan yang sama, jauh lebih tinggi jika dibandingkan sebelum menggunakan metode lactobacillus yang hanya 11 persen”, tutur Yufrizal.

Lebih lanjut Yufrizal juga berharap metode ini dapat direplikasi di wilayah lain di Kaltara.

“Kami harap dengan bukti peningkatan produktivitas budidaya menggunakan metode lactobacillus ini, metode yang sama dapat direplikasi ke tambak-tambak yang ada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara untuk meningkatkan produktivitas komoditas ekpor Kaltara”, sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Walikota Tarakan, Khairul, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah menginisiasi pengenalan metode baru yang dapat diterapkan oleh petambak yang ada di Kota Tarakan.

“Melalui program ini, kami berharap tingkat produktivitas komoditas udang black tiger dapat meningkat, karena masih tingginya permintaan khususnya dari pasar ekpor terhadap komoditas ini”, pungkas Khairul.

Selanjutnya Khairul juga menyampaikan bahwa udang jenis black tiger adalah komoditas unggulan Provinsi Kalimantan Utara, khususnya Kota Tarakan.

Ke depan, Pemkot Tarakan berharap petambak yang ada di Kota Tarakan dapat terhubung dengan Balai Benih Udang (BBU) milik Pemkot.

Diharapkan dengan terhubungnya kedua pihak tersebut, petambak memiliki benih udang berkualitas baik dengan harga yang lebih terjangkau karena di produksi di wilayah yang sama sehingga tidak membutuhkan ongkos kirim benih tersebut.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia selalu berupaya untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan perekonomian daerah. Bank Indonesia sebagai mitra dari Pemerintah Daerah juga terus mendukung program pemerintah untuk mendorong peningkatan komoditas ekspor, termasuk komoditas udang, yang sejalan dengan strategi Bank Indonesia dalam pembinaan sektor riil dan UMKM untuk perbaikan posisi Current Account Deficit. (kt1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here