KAYANTARA.COM, NUNUKAN – “Kenapa pertemuan sore hari ini kita adakan?, ada dua hal penting yang ingin saya sampaikan, yang berkaitan dengan Covid dan yang kedua adalah yang berkaitan dengan Ekonomi, saya ulang ulang terus ini”.
Hal itu disampaikan oleh presiden RI Ir. Joko Widodo saat memberikan arahan kepada seluruh Gubernur, Bupati dan walikota yang diselenggarakan secara virtual pada Rabu (28/04).
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid beserta unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan mengikuti pengarahan presiden secara virtual ini dari ruang pertemuan VIP lt. IV Kantor Bupati Nunukan.
Lebih lanjut menurut Jokowi kenapa Covid perlu disampaikan? Karena perkembangan Covid di India.
“Perlu saya ingatkan bahwa menjelang kita masuk hari Raya Idhul Fitri, India di bulan Oktober menuju ke November, Desember menuju ke Januari menekan penyebarannya, 10 ribu kasus perhari, ditanya menteri kesehatannya, beliau menjawab kuncinya mikro lock down, tetapi akhir-akhir ini terjadi lonjakan yang sangat eksponensial di India menjadi 350 ribu kasus aktif perhari. Ini yang menjadi kehati-hatian kita semua, sekecil apapun kasus aktif yang ada di kabupaten dan kota bapak/ibu pimpin, jangan kehilangan kewaspadaan, ikuti angka-angkanya, begitu naik sedikit segerakan tekan kembali agar terus menurun”, jelasnya.
Dalam pengarahan tersebut, Jokowi juga juga menitikberatkan pada beberapa hari libur yang memicu peningkatan Covid 29 terkhusus libur panjang Idul Fitri nantinya.
Jokowi mengingatkan bahwa pada tahun lalu libur Idul Fitri naik mencapai 93 persen, libur Agustus naik 119 persen, libur Oktober 95 persen, libur Tahun Baru naik 79 persen.
“Oleh sebab itu hati-hati, untungnya libur paskah kemarin hanya naik 2 persen, hati-hati saya melihat beberapa daerah sudah mulai mengalami kenaikan, seperti Sumatera Selatan, Aceh, Jambi, Lampung, Kalbar, NTT, Riau, Sumbar, Bengkulu, Kepri.
Hati-hati ada kenaikan, sekali lagi hati-hati dengan mudik lebaran, cek dan kendalikan serta pengaturanya dan yang paling penting adalah disiplin yang ketat tentang protokol kesehatan, kuncinya ada disitu, disiplinkan masyarakat secara ketat.
Saya masih kuatir mudik lebaran, tapi saya meyakini bahwa Pemerintah Daerah dibantu dengan Forkopimda semua bergerak mengatur, mengendalikan tentang disiplin protokol kesehatan, saya yakin kenaikannya tidak seperti tahun lalu 93 persen”, tuturnya berharap.
Tidak lupa, Jokowi mengingatkan agar vaksinasi di daerah jangan sampai ada yang berhenti.
“Tugas pemerintah pusat, tugas saya yaitu menyiapkan vaksinnya, tetapi bila vaksin ada jangan sampai ada yang distok, segera suntikkan kepada masyarakat, ini target yang sudah sering saya ucapkan, karena dari bulan April lalu, yang sudah disuntikkan baru 19 juta dosis, dan target kita nanti di bulan Juli bisa mencapai 70 juta orang”, jelasnya.
Kemudian, lanjut tentang Ekonomi, Jokowi menjelaskan bahwa dengan kondisi sekarang sembari menekan Covid harian pertumbuhan ekonomi di bulan April dan Maret ini sudah sedikit terlihat, ekonomi hampir menuju ke posisi normal, sehingga target secara nasional di Tahun 2021 ini, 4 atau 5 persen dapat dicapai.
“Dan itu dimulai sangat tergantung dari kuartal ke dua di tahun 2021, artinya apa, bulan April dan Mei ini sangat menentukan, kalau kita bisa menekan Covid-nya tanpa membuat goncangan pada ekonomi, inilah keberhasilan. Dan target kita kurang lebih 7 persen harus tercapai” ujarnya.
Menurut Presiden Jokowi, kalau tercapai insyaallah pada kuartal berikutnya akan lebih mudah karena sekarang sudah kelihatan pabrik, industri manufaktur sudah bergerak, itu tercermin dalam purchasing manager indeks yang sekarang sudah diangka normal 53 persen. (hms)