KAYANTARA.COM, MALINAU – Tujuh sekolah mulai tingkat TK hingga SMP di Kabupaten Malinau sempat terendam banjir yang terjadi pada 16 Mei lalu.
Ketujuh sekolah itu adalah SMP Negeri 1 Desa Malinau Utara, SMP 1, SDN 002, TK Dewi Sartika Malinau Kota, TK Ulinnuha,
TK, SD, SMP Katolik dan SDN 002 Malinau Barat.
Hal ini terungkap saat Bupati Malinau Wempi W Mawa meninjau fasilitas sekolah tersebut pada Rabu (19/5/2021).
Namun Bupati mengatakan sekolah yang sempat terendam banjir tersebut kini sudah tertangani dengan baik.
“Dari pantauan di lapangan memang sempat diselamatkan warga sekolah. Dari kepala sekolah, para guru dan tenaga kependidikan lainnya saling bahu membahu,” kata Bupati.
Wempi memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada kepala sekolah serta tenaga guru dan warga sekolahnya respon dan sigap menyelamatkan aset-aset sekolahnya.
“Ya memang sebgian barang dan aset-aset ada yang terselamatkan dan ada juga yang terendam dikarenakan keterbatasan mereka dan belomba dengan derasnya arus air mengalir ke sekolah-sekolah,” katanya.
Ia menyarankan kepada setiap satuan pendidikan untuk segera menginventarisir fasilitas sekolah yang mengalami kerusakan pascabanjir tersebut.
“Sekiranya didata dan diinventarisir mana yang bisa dibantu agar bisa dipertimbangkan dari sisi aspek pembiayaan untuk bantuan ke sekolah-sekolah ini. Tujuannya agar tepat sasaran yang terdampak secara langsung,” jelas Wempi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Malinau Seberang Rohadi sangat mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Malinau agar dapat meninggikan pondasi sehingga tidak lagi terendam.
“Kami tentu juga sangat berterima kasih kepada Pak Bupati beserta rombongan bisa melihat secara langsung. Jadi kami harapkan pondasi siring agar bisa ditinggikan,” ungkapnya.
Senada yang diutarakan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Malinau Kota Daud Impung M.Pd, di mana gedungnya sekolahnya tersebut kerapkali menjadi langanan banjir. Sehingga beberapa aset dan fasilitas sekolah mengalami kerusakan.
Di antaranya mebeler, buku-buku perpustakaan. “Sebenarnya buku yang ada diperpustakaan itu masih baru. Cuma terlambat diselamatkan. Namun untuk dokumen penting sekolah sempat terselamatkan,” ujarnya.
Sedangkan untuk di laboratorium komputer, diakuinya, tanpa disadari sudah terendam duluan dan memang posisinya ruangan agak tertutup.
“Jadi begitu kita melakukan evakuasi memang ada yang terabaikan dan tidak terabaikan,” katanya.
Kendati demikian, Daud Impung mengapreasisi atas atensi dari Bupati Malinau yang langsung meninjau kondisi sekolah yang terendam banjir ini. (eby)