KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Memperingati HUT ke 231 Tanjung Selor dan HUT ke 61 Kabupaten Bulungan tahun 2021, DPRD Bulungan menggelar sidang paripurna istimewa, Senin (11/10).
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si dalam sidang menjelaskan, arah dan upaya pembangunan ke depan yaitu meningkatkan perekonomian daerah seiring situasi pandemi Covid-19.
“Pemkab Bulungan terus berupaya mengurangi kesenjangan hambatan kondisi geografis dan demografis, keterbatasan sumber daya manusia serta situasi pandemi Covid-19,” terang Bupati.
Dilanjutkan, di tahun pertama kepemimpinan Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si dan Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si berupaya menggerakkan perekonomian lokal antara lain dengan mengajak seluruh masyarakat, termasuk di dalamnya ASN di lingkungan Pemkab Bulungan untuk membeli dan menggunakan beras lokal.
Kemudian berupaya menumbuhkan kembali budaya lokal dengan mengeluarkan edaran kepada ASN agar menggunakan pakaian motif budaya lokal setiap hari Kamis serta menggalakkan kegiatan olahraga atau lomba-lomba tradisional di Kabupaten Bulungan.
Dijelaskan, program-program pembangunan yang saat ini dilaksanakan juga merupakan sebuah kesinambungan dari program-program yang telah dijalankan oleh kepala daerah – kepala daerah Kabupaten Bulungan periode sebelumnya yang telah menetapkan pondasi-pondasi program pembangunan di Bulungan.
“Dari kerja keras dan buah pikiran mereka juga, maka kita dapat merasakan segala manfaat dari pembangunan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Bulungan sekarang ini,” tandasnya.
Maka melalui peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulungan ke 61 dan Hari Jadi Tanjung Selor ke 231 di tahun 2021, Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan komitmen motto Merudung Pebatun Banuanta, yang berisi ajakan bersama-sama membangun daerah Kabupaten Bulungan.
“Mari bersama memicu akselerasi pembangunan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pengembangan seni budaya lokal sebagai warisan sejarah yang harus kita lestarikan,” ujar Bupati.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Bulungan, Hamka turut membacakan sejarah singkat Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan yang diawali legenda asal muasal suku Bulungan dimulai dari sepotong bambu atau bulu tengon di daerah Long Payan yang merupakan anak sungai Long Pujungan, dengan kehadiran tokoh Jau Iru dan Lemlaisuri.
Sampai dengan pemerintahan Kesultanan Bulungan serta pemerintahan Kabupaten Bulungan. (hms)