KAYANTARA.COM, TARAKAN – Prestasi Kalimantan Utara (Kaltara) di PON XX Papua mengalami kemerosotan dibanding PON sebelumnya.
Hingga hari ini, Rabu (13/10/2021), Kaltara masih bertengger di peringkat ke-32 dari 34 provinsi dengan perolehan satu perak yang diraih cabang olahraga (cabor) renang.
Sementara PON 2016 yang dilaksanakan di Jawa Barat, Kaltara mampu meraih tiga emas dan tiga perunggu.
Menanggapi hasil buruk di PON Papua, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (PON) Kaltara, H. Muhammad Nasir mengungkapkan, banyak kendala dihadapi atlet Kaltara saat berlaga di Papua.
Menurutnya, ada sejumlah cabor yang diikuti atlet Kaltara masih diunggulkan dan akan dipertandingkan, antara lain; renang, angkat berat, selam, atletik dan beberapa cabor lainnya.
“Untuk saat ini masih ada renang, angkat berat, selam, atletik dan beberapa lagi sampai akhir nanti. Ya karena masih sisa itu ya, kita berharap semua kita unggulkan, kita beri semangat, kita beri support supaya beroleh medali,” ucap Nasir.
Nasir menilai, PON XX di Papua sangat berbeda dengan PON sebelumnya di Jawa Barat.
”Kita harus melihat dari strategi dan pelaksanaan karena lokasi PON ini ‘kan di Papua, beda dengan di Jawa Barat kemaren, banyak faktor yang tidak kita duga bisa terjadi,” jelasnya.
Sejumlah faktor, menurut Nasir, ternyata sangat berpengaruh terhadap atlet, seperti ada tidaknya supporter, kondisi cuaca dan demikian pula kondisi saat pandemi.
”Kita di lapangan tidak ada supporter, apalagi ditambah Covid, segalanya dibatasi sehingga support untuk atlet minim, kemudian jarak antara Papua dan Kalimantan Utara ini terlalu jauh, sehingga untuk kita mau membawa supporter itu juga tidak akan mungkin, dan dibatasi lagi dengan prokes yang saat ini terjadi di Indonesia. Suhu alam juga pasti mempengaruhi karena di sini panas ngeri, ibaratnya jam 09.00 sama dengan waktu jam 01.00 di Kaltara,” tambahnya.
Nasir memastikan, reward akan diberikan kepada atlet-atlet Kaltara yang berprestasi, baik yang membawa medali emas, perak ataupun perunggu, akan mendapatkan hadiah.
“Nanti akan saya bicarakan dengan Pak Gubernur apakah dari KONI atau dari Pak Gubernur, itu sudah pasti. Sudah kita tetapkan juara emas 300 juta, perak 200 juta dan perunggu 100 juta. Saya sudah berkoordinasi bahkan rapat dengan Gubernur, cuma apakah nanti dari Gubenur atau dari KONI, tapi sudah pasti atlet akan menerimanya. Mudah-mudahan juga ada support dari pihak lain yang mau memberikan dukungan pada atlet yang membawa medali dari Papua ini,” ujarnya.
Nasir juga masih optimis bahwa atlet Kaltara akan memperoleh medali, baik perak, perunggu syukur-syukur emas.
“Ini mungkin juga evaluasi bagi saya selaku KONI dalam pelaksanaan PON bahwa apa yang kita prediksi waktu di daerah, tidak sama dengan yang terjadi di lapangan. Menjadi pembelajaran untuk KONI Kaltara, KONI Kaltara juga baru 2 kali, ya mengikuti PON. Menjadi evalusi bahwa atlit yang kita bawa harus yang benar-benar siap dari segala aspek, sehingga sampai di tempat kejuaraan tidak lagi terjadi kendala-kendala. Tetapi apapun itu saya berterimakasih kepada seluruh atlet yang bertanding di Papua karena apapun itu mereka adalah atlet-atlet, anak daerah yang membawa harum Kaltara,” tegasnya. (ck)