KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Dalam rangka menyambut Hari Nusantara, Pusat Riset Perikanan menyelenggarakan kegiatan webinar dengan tema Strategi Pengembangan Budidaya Kepiting yang Berkelanjutan.
Narasumber kunci pada webinar ini adalah Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang yang hadir secara virtual dari Ruang Rapat Gubernur, Rabu (22/12/2021).
Dalam kesempatan ini Gubernur Kaltara menjelaskan rencana konservasi mangrove dan penangkaran kepiting di Pulau Cermin Kabupaten Bulungan, rencana pembangunan balai benih budidaya air payau dan laut sebagai salah satu upaya menyediakan stok benih kepiting.
“Pemerintah Provinsi Kaltara akan memberikan pembinaan terkait cara budidaya ikan yang baik, mengoptimalisasi dan pengembangan industri perikanan yang berkualitas dan menguntungkan, serta bekerjasama dengan Universitas Borneo Tarakan untuk melakukan penelitian budidaya kepiting sebagai upaya mengembangkan ilmu dan teknologi budidaya kepiting bakau,” ungkapnya.
Untuk mengembangkan budidaya kepiting di Provinsi Kaltara terdapat beberapa lokasi yang menjadi kawasan proses penetapan konservasi yaitu Desa Tanah Kuning dan Desa Mangkupadi Kabupaten Bulungan seluas 24.581,98 hektar, Taman Pesisir Tanjung Cantik Kabupaten Nunukan seluas 954,49 hektar, Desa Sebidai dan Perairan Bebatu Kabupaten Tana Tidung seluas 4.788,82 hektar serta Desa Setabu Kecamatan Sebatik Barat Kabupaten Nunukan seluas ± 74 hektar.
Dalam hal ini Gubernur juga menyampaikan beberapa tantangan dalam upaya budidaya kepiting yaitu banyaknya kepiting-kepiting berkualitas bagus dan bertelur dikirim keluar dan minimnya sektor pengawasan karena banyaknya pulau di Provinsi Kaltara serta kurangnya sarana dan prasarana Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pengawasan perikanan dan kelautan.
Bagi para pelaku usaha budidaya kepiting, Gubernur Kaltara memberikan pesan bagaimana menjaga alam dan melestarikan alam untuk keberlangsungan hidup budidaya kepiting.
“Pemerintah sudah melakukan usaha untuk menanam bakau di pesisir-pesisir dan tambak-tambak rakyat, disamping bisa menjaga tanggul juga bisa menjadi sumber makanan dari udang maupun kepiting, maka dari itu mari kita jaga bakau-bakau, jangan menebang bakau yang sudah bagus tumbuh dan mari kita mengganti bakau-bakau yang sudah mati dengan bakau yang baru sebagai pelindung dan sumber makanan daripada biota laut yang ada disekitar itu,” pungkasnya. (TR/dkispkaltara)