Cuma Bermodalkan Jualan Baju, Serikat Pemuda Jawa Kaltara Gelar Mubes Pertama

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Serikat Pemuda Jawa (SPJ) menggelar Musyawarah Besar (Mubes) ke-I di Hotel Pangeran Khar, Tanjung Selor, Sabtu (9/1/2021).

Mubes ini mengambil tema, “Pemuda Jawa; Berkumpul, Bergerak dan Bersinergi Untuk Kemajuan Kalimantan Utara”.

Dalam kesempatan itu, hadir Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP, Danrem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno, Bupati Bulungan Syarwani, Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, Wakil Walikota Tarakan yang juga sesepuh Jawa Effendy Djuprianto serta sejumlah organisasi kepemudaan.

“Mubes SPJ ini bisa kita laksanakan hanya dengan modal berjualan baju saja. Untuk itu kami ucapkan terima kasih terutama kepada para sesepuh, dimana seharusnya baju ini harganya Rp 200 ribu tetapi dibeli dengan harga yang tinggi, ada yang Rp 500 ribu bahkan Rp 1 juta,” kata Ketua Panitia, Agus Wiyanto.

Lanjut, Agus mengapresiasi atas semua dukungan yang mengalir untuk SPJ selama ini. Tak terkecuali para tokoh yang hadir di Mubes itu.

“Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta dimana mereka yang hadir di sini merupakan perwakilan pemuda Jawa se-Kaltara yang datang dari lima kabupaten/kota. Mewakili pemuda-pemudi jawa se-Kalimantan Utara juga saya ucapkan banyak terima kasih kepada para tamu undangan,” katanya.

Sementara itu, salah satu tokoh pemuda Jawa, Chairullizza dalam sambutannya menegaskan, keberadaan SPJ harus dilihat dari segi kemanfaatan yang disebar untuk masyarakat.

“Terbentuknya SPJ ini atas kegelisahan terkait apa dan bagaimana kontribusi yang bisa diberikan pemuda-pemudi Jawa untuk Kaltara yang kita cintai ini. Jadi, filosofi orang jawa itu di mana bumi di pijak, di situ langit di junjung,” ucapnya.

Mubes perdana ini kata Chairullizza, menjadi momentum bagi para pemuda Jawa untuk berkumpul menyatukan visi, misi dan gagasan melalui sebuah wadah yang dinamakan SPJ.

“Tentu kita tahu Kalimantan Utara adalah miniatur dari Indonesia. Semua suku, agama dan budaya ada di Indonesia ada di Kaltara. Dengan konteks keberagaman bagaimana pemuda Jawa mampu menjaga sinergitas, mampu menjaga bagaimana Kaltara ini tetap aman damai dan nyaman di hati,” ujarnya.

“Tentunya, dari semangat proses itulah para pemuda jawa berinisiatif agar dapat berkontribusi untuk Kaltara. Saya yakin Kaltara kemaren mendapat predikat dengan tingkat kebahagiaan tertinggi nomer 2 di Indonesia, dalam konteks hal ini kebahagiaan itu tidak akan tercapai tanpa ada kerukunan kita semua tanpa ada keharmonisan kita semua, dan tanpa ada persatuan kita semua,” lanjut dia.

Selain itu, menurut Chairullizza, pada konteks politik SPJ berkomitmen untuk mengawal pemilu yang bersih. Adigium ‘Nomor piro wani piro’ kata dia bukanlah karakter orang Jawa.

“Di dalam konteks politik kita tahu, saya dan teman-teman serta sesepuh Jawa juga merasakan. Dalam konteks hal tersebut para pemuda Jawa punya tanggung jawab bagaimana menjaga harkat dan martabat warga Jawa itu sendiri,” jelas dia.

Sebelum Mubes ke-I SPJ dibuka oleh Wagub Yansen. Mantan Bupati Malinau dua periode itu pun menitipkan harapannya. “Semoga dari Mubes ini akan lahir rekomendasi-rekomendasi untuk kemajuan Kaltara. Jika pemuda bersatu saya yakin apa yang kita cita-citakan untuk Kaltara bisa segera terwujud,” harap dia. (dc)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here