Di Kaltara, Produksi Pertambangan Masih jadi Pertumbuhan Tertinggi

Foto: Bisnis/Felix Jody Kinarwan

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pertumbuhan ekonomi triwulan-IV tahun 2020  tumbuh sebesar 7,08 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 14,96 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 15,39 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kaltara H Iskandar, M.Si menyebutkan fenomena pendukung yang terkontraksi ada pada lapangan usaha konstruksi, seperti pengadaan semen dari Asosiasi Semen Indonesia terkontraksi sebesar 19,69 persen dibandingkan triwulan ke-IV tahun 2020.

“Industri bukan logam seperti batubara dan lain-lain mengalami penurunan permintaan sehingga produksinya juga ikut turun, demikian pula dengan belanja modal pemerintah ikut turun pada triwulan-IV seiring adanya refocusing anggaran,” kata Iskandar didampingi Kepala Bidang Statistik DKISP Kaltara, Jufri S.Hut.

Fenomena pendukung lain adalah lapangan usaha transportasi tumbuh 8,44 persen. Dijelaskan, lapangan usaha transportasi ikut tumbuh karena adanya maskapai yang kembali mengudara di Tanjung Selor dengan rute penerbangan ke Balikpapan per 1 Desember 2021. Demikian pula dengan pelaku usaha jasa kurir mencatatkan lonjakan permintaan pengiriman.

“Animo masyarakat terhadap pesta belanja online membuat permintaan pengiriman barang meningkat drastis. Tercatat aktivitas angkutan barang melalui kapal laut naik 33,95 persen dibandingkan triwulan-IV tahun 2020,”jelasnya.

Lapangan usaha akomodasi dan makan minum merupakan fenomena pendukung lainnya yang tumbuh sebesar 8,43 persen. Disebutkannya, kategori penyedia makan minum tumbuh 9,37 persen. Salah satu pendorongnya adalah program kuliner Karang Rejo, Kota Tarakan.

Garapan program kota tanpa kumuh Kementerian PUPR tahun 2021 yang berhasil meningkatkan omzet pedagang kecil terutama pada usaha penyedia makan minum. Demikian pula dengan TPK (Tingkat Penghunian Kamar) Hotel berbintang tumbuh 30,45 persen, hal ini didorong beberapa kegiatan nasional dan regional seperti kunjungan presiden dan libur nataru. (dkisp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here