KAYANTARA.COM, TARAKAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dari berbagai lembaga kemahasiswaan di Tarakan menggelar unjuk rasa di Simpang Empat Grand Tarakan Mall (GTM), Selasa (22/2/2022).
Aksi damai ini sebagai bentuk solidaritas terkait permasalahan yang dihadapi warga di berbagai daerah di Indonesia.
Di antaranya terkait penolakan tambang di daerah Wadas, Jawa Tengah (Jateng), Wawoni Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Parigi Moutong Sulawesi Tengah (Sulteng).
Di mana dalam permasalahan tambang ini menimbulkan tindakan representatif dari aparat keamanan.
Untuk diketahui, belum lama ini marak terjadi aksi penolakan tambang di berbagia daerah di Indonesia hingga menimbulkan konflik antarwarga dan pihak terkait.
Bahkan konflik penolakan tambang ini hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Tak hanya itu, dalam aksi penolakan itu mengakibatkan banyaknya warga yang mengalami tindak kekerasan dan dikriminalisasikan oleh oknum aparat kepolisan.
Menyikapi permasalahan tersebut, aliansi mahasiswa di Tarakan juga melakukan unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas. Para pengunjuk rasa menuntut pihak kepolisian membebaskan tiga warga Wawonii, yang menolak aktivitas tambang.
Selain itu puluhan mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa meminta Kapolda Kaltara mengumumkan hasil uji laboratorium pencemaran limbah perusahaan tambang KPUC, yang terjadi setahun lalu di Kabupaten Malinau.
Saat melakukan aksi unjuk rasa, puluhan mahasiswa turut meminta kepada pihak terkait adanya partisipasi publik dalam proses pembangunan bendungan Kayan sebagai pusat energi hijau untuk Ibu Kota Nusantara. (*/kt)