KAYANTARA.COM, JAKARTA – Komite III DPD RI menggelar rapat kerja dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Selasa, 17 Januari 2023.
Rapat kerja dihadiri oleh Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri, Anggota Komite III DPD RI, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Menparekraf RI Angela Herliani Tanoesoedibjo, Pejabat Eselon 1 dan Eselon II beserta jajaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Kegiatan rapat kerja dilaksanakan secara fisik di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. Agenda rapat kerja kali ini membahas mengenai Realisasi Program Kerja Tahun 2022 dan Rencana Kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Tahun 2023, serta Perkembangan Pembangunan dan Pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas dan dampaknya terhadap Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat sekitar.
Sektor pariwisata menjadi salah satu usaha yang paling terdampak pandemi Covid-19. Berdasarkan data World Tourism Organization jumlah kunjungan wisatawan di seluruh dunia menurun 44% selama pandemi.
Pernyataan itu disampaikan Hasan Basri saat membuka dan memimpin rapat kerja. Selain itu, melalui sambutannya Hasan Basri menyampaikan saat ini, keanekaragaman, keindahan dan pesona alam serta budaya, seharusnya tidak menyulitkan Indonesia untuk menciptakan berbagai macam jenis, bentuk dan rupa destinasi wisata yang layak jual.
“Namun faktanya, jika kita lihat selama beberapa puluh tahun, nama Bali sebagai destinasi wisata telah mendunia, dan lebih mendunia dibandingkan destinasi wisata lainnya yang ada di Indonesia,” kata Hasan Basri.
Ia juga menyampaikan, beberapa tahun terakhir pemerintah mulai mencurahkan waktu dan tenaga untuk mengembangkan dan membangun sejumlah destinasi wisata lain di luar Bali.
“Saat ini kita punya lima Destinasi Super Prioritas, yang terdiri dari Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, serta Likupang di Sulawesi Utara, yang Insya Allah dapat mendongkrak industri pariwisata Indonesia di masa yang akan datang serta memulihkan kondisi perekonomian di Indonesia,” jelas Hasan Basri.
Hasan Basri yang akrab disapa HB juga menyampaikan bahwa dari lima destinasi super prioritas masih ditemukan mengenai kurangnya fasilitas infrastruktur.
Di sisi lain, Hasan Basri juga menyampaikan jika di tanah kelahirannya Kalimantan Utara mengalami kendala yang surupa.
“Di Kalimantan Utara, saat ini minimnya pembangunan infrastruktur menuju ke obyek wisata, menjadi kendala. Misal, di Kota Tarakan, Pantai Amal;, Kabupaten Bulungan, Museum Kesultanan Bulungan;, Kabupaten Tana Tidung, Wisata Air Terjun Gunung Rian;, Kabupaten Nunukan, Long Bawan;, Kabupaten Malinau, Desa Wisata Setulang, Kayan Mentarang dan lain-lain,” Kata Hasan Basri.
“Melalui forum ini, kami tentunya akan berupaya mengikhtiarkan jalan terbaik dengan mitra kerja kami, yaitu Kementerian Pariwisata. Tetapi karena ini juga ada permasalahan infrastruktur yang bukan domainnya Kementerian Pariwisata, tapi Insyaallah akan berusaha bersinergi mengkomunikasi dengan kementerian terkait, yaitu Kementerian PUPR dan Perhubungan,” kata Hasan Basri.
Senator asal Kalimantan Utara tersebut juga menegaskan bahwa pembangunan fasilitas infrastruktur bukanlah hal yang rumit dan sulit.
Karena, menurutnya, tujuan wisata merupakan hal yang utama saat ini. Dengan meningkatkan sarana infrastruktur, hal tersebut juga akan berdampak dengan meningkatnya nilai ekonomi bagi masyarakat Indonesia khususnya bagi masyarakat di Kalimantan Utara.
Lebih lanjut, Ia menyatakan memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah untuk membangun infrastruktur dan fasilitas transportasi di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Namun Hasan Basri juga meminta kepada Pemerintah
untuk memastikan pembangunan infrastruktur dan fasilitas transportasi di 5 KSPN tersebut diselesaikan tepat waktu, tepat sasaran dan dioperasikan secara profesional sesuai standar pelayanan, dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja dan pengembangan usaha.
Terlepas dari hal lain, Hasan Basri mengapresiasi kinerja Kemenparekraf sepanjang tahun 2022. Ia juga mendukung dengan adanya peningkatan anggaran untuk tahun kedepan.
Selain itu, Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno juga bersedia untuk meninjau dan melakukan kunjungan ke Kalimantan Utara guna melihat potensi pariwisata yang ada. (*/mediaHB)