Tidak Peduli Status, Semua Ibu Berhak Menyusui

Ilustrasi/copyright pixabay.com

KAYANTARA.COM, JAKARTA — Menyusui atau pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi ibu dan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi. Menyusui juga merupakan salah satu investasi terbaik bagi bangsa karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bahkan hak ibu menyusui juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif.

Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono dalam sambutannya saat membuka talkshow puncak pekan ASI sedunia Senin 4 September 2023 mengatakan, ASI sangat penting dan selalu ada perjuangan di balik ibu yang menyusui.

Dante bercerita menyebut ibu dan istrinya sebagai pahlawan ASI karena semasa kecil dia juga mendapatkan ASI selama dua tahun saat ibunya bekerja sebagai seorang guru. Demikian juga dengan istrinya yang memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya, di tengah penyelesaian pendidikan dokter spesialisnya.

“Ibu saya memberikan saya ASI sampai usia dua tahun. Jadi ibu saya juga bekerja sebagai guru. Jadi beliau memerah susu (ASI) dan disimpan, kemudian diberikan kepada saya. Beliau adalah pahlawan pertama dalam hidup saya,” cerita Dante.

Prof Dante melanjutkan, bagi ibu bekerja pemberian ASI eksklusif kadang menjadi kendala. Padahal permasalahan utama terdapat pada dukungan lingkungan, baik di tempat kerja ataupun keluarga.

“Yang menjadi permasalahan utamanya itu ada pada lingkungan tempat kerja dan juga keluarga,” lanjut Dante.

Dante juga mengatakan berbagai dukungan dapat dilakukan agar ibu bekerja terus menyusui. Di antaranya dukungan moral dari anggota keluarga, perusahaan atau pemberi kerja menyediakan fasilitas untuk ibu menyusui. Lalu pemerintah membuat regulasi yang mendukung praktik menyusui dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan di tempat kerja, serta khususnya ibu menyusui yang sedang bekerja agar berusaha untuk tetap memberi ASI eksklusif.

“Sementara dukungan masyarakat agar ibu bekerja dapat terus menyusui, bisa dimulai dengan membangun lingkungan yang suportif,” demikian Dante.

Sumber : Kementerian Kesehatan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here