KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kalimantan Utara (Kaltara) mendapat kehormatan sebagai kick off dimulainya “Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024”.
Bank Indonesia bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali menyelenggarakan “Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2024”.
Tahun ini, tim ekspedisi akan singgah di 18 provinsi dengan target jangkauan 90 pulau di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).
Kick off dimulai Jumat (23/2/2024) dari Tarakan, Kalimantan Utara. Tim akan menjelajahi sejumlah pulau terluar di Kaltara dan Kaltim menggunakan KRI dr. Soeharso. Meliputi Pulau Sebatik, Bunyu, Derawan, Talisayan dan Maratua.
“Alhamdulillah kami sudah bersinergi dengan TNI AL sejak tahun 2012 sampai hari ini,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono.
“Kemarin 2023 kita melakukan hal yang sama, Ekspedisi Rupiah Berdaulat, kebetulan tahun yang lalu itu kita arahnya daerah Maluku sampai Papua, kita kemarin 85 pulau, dan sekarang kita kick off mulai di Kaltara karena kita mulai dari perbatasan,” lanjut Erwin kepada awak media usai acara di KRI dr. Soeharso.
Ini sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia (BI) dalam memastikan ketersediaan uang layak edar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bank Indonesia akan senantiasa memastikan ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan layak edar guna menjaga kelancaran aktivitas perekonomian dan mendukung momentum pemulihan ekonomi nasional.
BI juga akan terus memperkuat koordinasi antar Kementerian dan lembaga untuk memastikan uang Rupiah layak edar senantiasa tersedia dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah NKRI.
“Kita memastikan bahwa semua daerah ditransaksikan Rupiah. Tidak ada mata uang lain. Itu tujuan kita,” tegas Erwin.
Terdapat beberapa aspek penguatan ERB 2024 dibandingkan ekspedisi tahun-tahun sebelumnya. Seperti penambahan jumlah pulau yang menjadi target tujuan, peningkatan jumlah uang penukaran, penyediaan layanan kesehatan bersama tim medis TNI AL, dan kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS).
Dengan tantangan pengedaran uang khususnya terkait kondisi geografis NKRI yang memiliki ribuan pulau, berbatasan dengan 11 negara tetangga dan terbatasnya infrastruktur terutama di wilayah 3T.
“Kita menjemput uang-uang lusuh di seluruh Nusantara. Biasanya kalau daerah tidak ada banknya, uang seribu, dua ribu itu berputar puluhan tahun dan akan menjadi rusak. Kita bilang levelnya itu 8 dan nanti kalau kita ekspedisi ini kita ketemukan, levelnya 2 dan lain sebagainya,” ungkap Erwin.
Kegiatan perdana ERB 2024 di Kaltara juga aan dirangkaikan dengan peresmian Tugu Rupiah Berdaulat di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan pada Sabtu (24/2/2024), bertujuan untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa nasionalisme dan membangun kesadaran pentingnya menjaga kedaulatan NKRI serta meningkatkan pemahaman masyarakat bahwa Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan di seluruh wilayah NKRI.
Untuk ekspedisi pertama di Kaltara, Bank Indonesia membawa Rp 8 miliar. Jumlah itu dinilai cukup besar bagi pulau-pulau yang akan dijelajahi.
BI telah bekerja sama dengan TNI AL untuk menggelar ERB guna mendukung pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang Rupiah di wilayah 3T NKRI.
Hingga 2023, telah dilaksanakan 110 kegiatan penukaran kas keliling di 3T dengan jangkauan 565 pulau.
Gubernur Paparkan Strategi Pemerintah untuk Pengembangan Budidaya Kepiting Berkelanjutan
Tahun lalu telah dilaksanakan 17 kegiatan ERB di 17 provinsi dengan jangkauan 85 pulau 3T dengan nilai penukaran uang Rupiah sebesar Rp131,5 miliar.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI, baik dari sisi pertahanan dan militer, maupun kedaulatan ekonomi, dan diharapkan semakin memperkuat NKRI dalam mencapai Indonesia Maju. (kyt)