KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pengamat Politik Kalimantan Utara (Kaltara), Jimmy Nasroen menilai DPD PKS dan DPC Hanura Kabupaten Nunukan bakal memiliki kekuatan yang ideal ketika berkoalisi mengusung bakal calon Bupati Nunukan yang sama yaitu Andi M Akbar Djuarzah.
Jimmy mengungkapkan hal tersebut saat ditemui pada Sabtu, (23/04/24), Menurut pengamat politik yang aktif sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP) Universitas Kaltara ini, meskipun ada sejumlah perbedaan ideologi yang berbeda namun koalisi antara partai PKS dan partai Hanura tidak menutup kemungkinan bisa menghasilkan kekuatan yang berkesinambungan dan berjalan beriringan dari hasil legislatif hingga pilkada Nunukan tahun 2024 ini.
“Kan hasil pileg DPRD Nunukan kemarin jadi acuannya, dimana suara pertama itu partai Hanura di Nunukan meraih enam kursi sementara suara terbanyak kedua berhasil diraih PKS yang mendapatkan jumlah lima kursi, itu kalau bergabung ditambah peluang bergabungnya parpol lainnya justru membuat pola idealnya koalisi itu sendiri menciptakan kekuatan politik stabil,” ungkap Jimmy.
Pertama, lanjut Jimmy, antara partai PKS dan Hanura bukan hanya sekedar dipertemukan karena kepentingan partai semata tetapi ada tugas mulia untuk bagaimana memperkuat Nunukan sebagai Kabupaten yang terletak di perbatasan Utara Kalimantan dimana Nunukan berhadapan langsung dengan negara Malaysia sekaligus menjadi salah penyanggah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Untuk itu perlu sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak kualitas yang terukur, berprestasi, berkontribusi ke warga, pembangunan didaerah dan berpengalaman, contohnya seperti salah satu figur yang ada pada balon Bupati Nunukan Andi Akbar yang berasal dari kader Hanura serta karena adanya kolaborasi lintas parpol yang mumpuni dapat mewujudkan gerakan mesin politik yang stabil pula.
“Ya bukan hanya kepentingan partai, tapi sebagian dari tugas negara untuk membangun kualitas SDM di perbatasan. Nah, ini tugasnya besar. Saya berharap kalau kekuatan pertama dan kekuatan kedua itu bergabung bukan tidak mungkin stabilitas kekuatan politik itu mampu dijaga dan kepentingan negara juga aman ditangan orang yang tepat,” lanjut Jimmy.
Kedua, Jimmy berpendapat PKS memiliki dan mampu merawat kaderisasi partai membangun militansi kader itu sendiri dan karena hal tersebut PKS dapat bergerak maksimal dari pucuk pimpinan sampai ke akar rumput termasuk dimomentum pilkada yang akan datang. Sementara posisi Hanura Nunukan mengusung kader sendiri yang juga sama, memiliki kekuatan politik yang jelas terukurnya.
“Dinamikanya akan hidup, orientasinya bisa dikolaborasikan, tentunya akan berdampak jangka panjang pada kepentingan bersama. jalannya prosesi politik pilkada juga sehat dimana kedua parpol ini bisa saling mengisi,” beber Jimmy.
Selain itu, dorongan duet koalisi dukungan antara partai PKS terhadap kader Hanura Nunukan ini dipertimbangkan karena melihat faktor sensitifitas seorang pemimpin, menurut Jimmy, Andi M Akbar mampu dan terbiasa berhadapan dengan kepentingan beraneka ragam, namun mampu bersikap adil dan mendahulukan kepentingan masyarakat kecil.
“Andi Akbar kita kenal ya dia sudah sudah mumpuni lah ya. Selama sepuluh tahun jadi anggota DPRD, konsisten berpolitiknya jelas. Terlepas dia itu suami Bupati Nunukan saat ini tapi sosok pemimpin kemudian sensitifitasnya terhadap suatu masalah dan kepentingan orang banyak sudah terbangun sejak lama,” papar Jimmy. (**)