KAYANTARA.COM, TARAKAN – Guna menjaring bibit atlet lokal biliard di Kalimantan Utara (Kaltara), Persatuan Olahraga Biliard Seluruh Indonesia (POBSI) Kaltara mengadakan Open Turnamen Handicap 9 Ball, di Biliard Caisar 89, Kota Tarakan, pada Jumat 20 Desember 2024.
Ketua POBSI Kaltara, Mustapa Daeng Manasse mengatakan, pada turnamen tersebut, pihaknya bakal membidik player potensial untuk dibina ditingkat provinsi hingga kancah nasional. Pertandingan itu pun dibuka untuk kelas umum. Sebelumnya, open turnamen serupa juga sudah digelar di Kabupaten Bulungan.
“Dari sini akan timbul bibit-bibit (atlet) yang akan mengikuti kejuaraan besar nasional. Nanti bergilir, kemarin Bulungan, sekarang Tarakan,” katanya, Jumat 20 Desember 2024.
Adapun hasil dari kejuaraan ini, kata dia, nantinya akan dilakukan pembinaan oleh POBSI Kaltara. Terlebih dalam waktu dekat akan terdapat event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Kaltara.
“Ini memang ada jenjangnya. Kita dapat instruksi juga dari DPP untuk menggelar pertandingan-pertandingan seperti ini,” ucap Mustapa.
Mustapa menegaskan, ia lebih memilih mencari atlet lokal dibandingkan harus mengambil atlet dari luar Kaltara. Hal tersebut juga sejalan dengan komitmen Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang untuk mengedepankan atlet lokal.
“Jadi apapun hasilnya, kita berusaha semaksimal mungkin. Kita tunjang dengan pelatihan yang melibatkan instruktur dari nasional. Kami juga berkoordinasi dengan pengurus pusat,” ujarnya.
POBSI Kaltara menargetkan adanya minimal 2 atlet biliar yang dipersiapkan untuk event besar Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 mendatang. Setelah ini, pihaknya akan kembali melakukan seleksi pada 2025 untuk digenjot mengikuti Pra PON.
“Targetnya ya harus di PON. Alhamdulillah kita dapat kuota nanti di Pra PON. Kalau kemarin kan tidak ada,” ucap Mustapa.
Sementara itu, Ketua Panitia Open Turnamen Handicap 9 Ball di Tarakan, Asyari Akbar menyebut, dalam pertandingan ini para peserta dituntut wajib mengetahui seluruh teknis pertandingan. Dalam Technical Meeting (TM) juga telah disampaikan sistem pertandingan yang mengacu pada tingkat internasional.
“Ini aturan tingkat internasional dan nasional. Jadi ketika nanti atlet ikut pertandingan Porprov maupun PON mereka tidak kaget. Misalnya dalam aturan pakaian juga,” ujarnya.
Selain player asal Tarakan, pertandingan ini juga diikuti dari Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan. Sementara untuk Kabupaten Tana Tidung sendiri sejauh ini belum terdapat sarana permainan biliar.
“Ada 128 slot, Tanjung Selor 33 slot, Nunukan 20 slot, Malinau 30 slot selebihnya Tarakan,” ucap Akbar.