Kisah Sang Guru dan Doa Keselamatan

Di sebuah desa yang damai, hiduplah seorang guru bijaksana bernama Kyai Mansyur. Ia dikenal sebagai orang yang tak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga kebijaksanaan hidup kepada murid-muridnya. Salah satu ajarannya yang paling diingat adalah doa untuk keselamatan dalam perjalanan.

Suatu hari, seorang muridnya, Hardian, datang dengan wajah gelisah.

“Guru, setiap kali aku pergi ke kota untuk bekerja, hatiku selalu cemas. Aku takut ada bahaya di jalan,” kata Hardian dengan nada ragu.

Kyai Mansyur tersenyum dan mengangguk. “Ketakutanmu wajar, Nak. Tapi ingat, Allah selalu bersama hamba-Nya. Ada doa yang bisa kau amalkan sebelum berangkat agar perjalananmu dilindungi.”

Ia lalu mengajarkan Hardian sebuah doa:

  1. Bismillahi Yaa Allah… (Dengan nama Allah, wahai Tuhanku…)
  2. Bismillahi Yaa Qudratullah… (Dengan nama Allah, wahai Yang Maha Kuasa…)
  3. Bismillah Nurullah… (Dengan nama Allah, wahai Cahaya Ilahi…)
  4. Bihaqqi Ilallah… (Dengan hak Allah…)

“Bacalah doa ini dalam hati sebanyak-banyaknya sebelum berangkat. Yakinlah bahwa Allah akan melindungimu di setiap langkah,” pesan sang guru.

Hardian pun mulai mengamalkan doa itu setiap pagi sebelum berangkat kerja. Ajaibnya, setiap kali ia membaca doa tersebut, hatinya menjadi tenang. Suatu hari, ketika ia melewati jalan yang biasa dilalui, tiba-tiba seorang teman memanggilnya untuk berbincang sebentar. Karena berhenti sejenak, ia tidak jadi menyeberang jalan. Saat itulah, sebuah truk besar melaju kencang dan hampir saja menabraknya jika ia tetap berjalan.

Fathur tertegun dan menyadari bahwa doa yang diajarkan gurunya bukan sekadar ucapan, tetapi benar-benar menjadi perisai perlindungan. Dengan hati penuh syukur, ia semakin yakin bahwa siapa pun yang berserah diri kepada Allah, niscaya akan dijaga-Nya.

Sejak hari itu, doa keselamatan dari Kyai Hanafi tersebar luas di desa. Setiap orang yang hendak berangkat kerja, ke ladang, atau bepergian, selalu mengamalkan doa tersebut. Mereka percaya, bahwa dalam setiap langkah, perlindungan Allah selalu menyertai.

Hikmah dari cerita ini:
Ketika seseorang berangkat mencari nafkah atau menempuh perjalanan, selain berusaha, ia juga harus bersandar kepada Allah. Dengan berdoa dan menyerahkan diri kepada-Nya, hati menjadi tenang, dan keselamatan pun selalu menyertai. (*)

Penulis: Hardiansyah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here