Pelaksanaan Test Psikologi KPID, Pansel Libatkan Tim Ahli Dari Unhas

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sebanyak 29 peserta mengikuti tes psikologi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

Digelar di Laboratorium CAT Badan Kepegawaian Daerah (BKD), bekerja sama dengan tim ahli dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Jum’at (24/10).

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) selaku Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai oleh Jufri, S.Hut.

Ia menjelaskan dari test CAT yang dilaksanakan pada hari (Rabu, 22/10) kemarin. Sebanyak 30 peserta yang dinyatakan lolos ke tahap test psikologi.

Namun, ada satu peserta yang tidak hadir. Hanya menyisakan 29 peserta yang mengikuti tes psikologi ini. Tes tersebut, dijadwalkan selama dua hari.

Lebih lanjut Jufri selaku ketua Pansel, berharap para peserta fokus dan serius dalam mengikuti seluruh tahapan tes ini.

“Pesan saya kepada seluruh peserta, kerjakan soal dengan fokus. Tes psikologi ini cukup sulit, jadi dibutuhkan konsentrasi yang tinggi dan ketenangan,” kata Jufri.

“Harapan kami, hasil tes ini dapat menggambarkan kepribadian peserta yang paling sesuai untuk menjadi anggota KPID Kaltara,” sambungnya.

Disisi lain, Ketua Tim Pelaksana Teknis dari Laboratorium Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin selaku pihak ketiga, Ikhlas Nanang Avandi. Menjelaskan bahwa tes dilaksanakan oleh tim independen.

“Tes ini kami lakukan dua hari karena banyak komponen yang harus dipenuhi, mulai dari integritas, komunikasi, kemampuan kolaborasi, hingga pemecahan masalah. Kami bersikap independen dan melakukan penilaian secara blind review tanpa mengenal peserta,” terangnya.

Ikhlas menegaskan, proses pengolahan hasil tes memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus melalui tahap analisis mendalam di laboratorium.

“Hasil tidak bisa langsung diumumkan karena kami harus menilai banyak aspek, seperti sikap, interaksi, hingga indikasi perilaku curang. Setelah semuanya dikaji, baru kami rapatkan hasilnya,” jelasnya.

Pada hari kedua, peserta akan mengikuti Focus Group Discussion (FGD) dengan tema kasus yang disediakan oleh tim penguji.

“Mereka dibagi menjadi enam kelompok dan diberikan kasus seputar penyiaran untuk mencari solusi. Dari situ akan terlihat kemampuan komunikasi, penyelesaian masalah, dan sikap menghargai pendapat orang lain,” kata Ikhlas.

Menurutnya, tes psikologi ini tidak hanya menilai kecerdasan, tetapi juga etika dan perilaku calon pejabat publik.

“Tidak cukup pintar saja, tapi harus punya manner, sikap yang baik, dan kemampuan bekerja sama. Karena anggota KPID nanti akan menjadi pejabat publik,” tutupnya. (dkisp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here