KAYANTARA.COM, TARAKAN – Sampai hari ini, pemerintah belum memastikan kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali aktif di sekolah seperti semula.
Meskipun ketetapan tahun ajaran baru sudah dijadwalkan bulan Juli nanti, tetapi tidaklah otomatis saat tu juga siswa sudah bisa masuk sekolah.
Besar kemungkinan pemerintah masih menerapkan belajar secara online atau belajar dari rumah. Terkait dengan itu, Baznas Kota Tarakan menunda pendaftaran bantuan paket sekolah untuk siswa dari keluarga miskin dan kurang mampu.
“Kami sudah berkonsultasi dengan Pak Walikota untuk menanyakan kapan jadwal sekolah diaktifkan kembali. Sejauh ini Pak Walikota masih belum bisa memastikan apakah bulan Juli, Agustus atau bahkan sampai awal tahun depan, karena harus berdasarkan situasi pandemi yang dianggap masih rawan saat ini,” ujar Kepala Pelaksana Baznas Kota Tarakan H. Syamsi Sarman, S.Pd. usai bertemu dengan Walikota Tarakan di rumah jabatannya.
“Kalau tahun ajaran barunya tetap saja bulan Juli tetapi tidak otomatis siswa akan langsung masuk sekolah saat itu juga. Masih besar kemungkinan belajar dari rumah,” tambahnya.
Sehingga kebutuhan siswa akan seragam sekolah belumlah mendesak. Itulah sebabnya Baznas Tarakan menunda sementara penyaluran bantuan paket sekolah dhuafa sampai nanti Walikota melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan pengumuman resmi.
“Ya setidaknya kami masih punya cukup waktu untuk menyinkronkan data dan melakukan survei lapangan agar bantuan yang akan kami salurkan nantinya benar-benar tepat sasaran,” ujarnya. Lantaran Tarakan masih memberlakukan PSBB sehingga proses pendataan dan surve mustahik mengalami perlambatan.
“Pokoknya yang pasti program dan anggarannya sudah tersedia, tinggal eksekusinya aja akan kami umumkan kemudian,” tegasnya. “Pasti akan kami umumkan secara terbuka agar masyarakat luas tahu,” janji Syamsi. (baztrk/sur)