Kerap Dipasangkan dengan Sejumlah Kandidat, La Tinro Tunggu Hasil Survei Internal

La Tinro La Tunrung kembali dikait-kaitkan dengan sejumlah tokoh partai politik, Salah satunya berpasangan dengan Andi Muhammad Akbar. (Foto: IST)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Bursa pemilihan gubernur (pilgub) Kaltara 2020 mulai ramai dengan kemunculan sejumlah tokoh yang didorong oleh sekelompok masyarakat maupun partai politik (parpol) sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Salah satunya kader partai Gerindra, La Tinro La Tunrung yang saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI dapil Sulawesi Selatan. Mantan Bupati Enrekang dua periode ini kerap dirumorkan berpasangan dengan beberapa politisi dari sejumlah partai yang mengantongi kursi di DPRD Kaltara.

Sebut saja foto berpasangan La Tinro La Tunrung bersama Noorhayati Andris, kian beredar luas di media sosial. Tak hanya Noorhayati, baru-baru ini La Tinro kembali diduetkan dengan suami Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid, yakni Andi Muhammad Akbar.

“Bahkan Pak La Tinro juga sempat dikait-kaitkan dengan Pak Yansen meski tidak ada gambarnya. Kemudian juga diduetkan dengan Pak Undunsyah, Jusuf SK, bahkan sempat juga dengan Pak Haji Udin Hianggio, tapi dengan Pak Haji Udin tidak membahas soal berpasangan melainkan sebagai mitra politik atau koalisi,” ungkap Wakil Ketua DPW Gerindra Kaltara, Fajar Ngewa, Rabu (24/6).

Komunikasi politik yang getol dibangun Gerindra terus dilakukan hampir setiap hari baik terhadap pimpinan partai politik maupun tim bakal calon gubernur dan wakil gubernur Kaltara.

Hal ini mengacu instruksi DPP Gerindra terhadap La Tinro La Tunrung dalam kontestasi pilkada serentak tahun ini. Termasuk sebagai pemenang kedua pada pemilihan legislatif 2019 lalu dengan meraih lima kursi di DPRD Kaltara yang juga menjadi alasan bahwa kader partai harus turut serta bertarung dalam pilkada nanti. Sehingga diharuskan berkoalisi dengan partai lain guna memenuhi syarat minimal pencalonan sebanyak tujuh kursi.

Adapun amanah yang diembankan DPP kepada La Tinro, sebut Fajar, diantaranya politisi senior di Gerindra ini diminta untuk melihat perkembangan partai politik di Kaltara.

Selain itu, La Tinro diminta untuk mengadakan komunikasi politik kepada partai politik yang dianggap satu visi dengan Gerindra untuk dijadikan mitra politik atau berkoalisi, dan diperintahkan mencari pasangan bakal calon baik sebagai Kaltara satu maupun Kaltara dua.

“Pak La Tinro sangat menghargai dan menghomrati aspirasi masyarakat yang sering memasangkan beliau dengan sejumlah tokoh politik dan viral di Kaltara. Hal ini beliau anggap bagian dari aspirasi masyarakat dan gambaran keinginan masyarakat untuk perubahan Kaltara ke depannya,” bebernya.

Akan tetapi, hingga saat ini Gerindra maupun La Tinro belum juga memutuskan akan berpasangan dengan siapa dalam kontestasi pilgub Kaltara yang dihelat 9 Desember mendatang.

“Karena beliau (La Tinro) masih menunggu hasil lembaga survei yang telah diturunkan sejauh ini baik itu lembaga pribadinya maupun dari partai, ini salah satunya yang menjadi acuan untuk menentukan sikap akan berpasangan dengan siapa,” kata Fajar Ngewa.

“Tentunya melihat dari popularitas dan elektabilitas dari si calon pasangannya juga, termasuk kesamaan visi misi dan komitmen dalam membangun Kaltara ke depan,” tambahnya. Dia menuturkan, hasil survei yang dilakukan Gerindra maupun La Tinro saat ini sudah memasuki tahap finalisasi. “Tapi paling lambat awal Juli sudah bisa diketahui akan berpasangan dengan siapa. Karena banyak faktor yang harus digabungkan, jadi bukan hasil survei saja,” demikian Fajar Ngewa. (sur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here