KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kondisi kehidupan sosial yang berada dibawah garis kemiskinan masih saja ditemukan di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Salah satunya dua warga lanjut usia (lansia) yang menempati rumah tak layak huni di Jalan Gajah Mada Kecamatan Tarakan Barat ini.
Untuk menemukan rumah kedua lansia bersaudara itu tidak begitu sulit. Rumah kumuh yang mereka tempati diapit gedung-gedung bertingkat. Namun kondisi bangunannya nyaris runtuh karena kayu-kayunya yang sudah lapuk.
Bahkan, selain hanya berlantai tanah, dinding dan atapnya pun sudah berlubang dan bocor. Tentu kondisi yang telah ditinjau langsung oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tarakan, K.H. Zainuddin Dalila ini sangat memprihatinkan.
Kehadiran Baznas ditemani oleh Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Tarakan, Hj. Maryam, pada Selasa (21/7). “Kondisinya sangat memprihatinkan,” ucap Kiyai Zainuddin, sapaan akrabnya.
Dengan raut wajah sedih, Kiyai yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tarakan itu menguraikan kondisi kedua lansia tersebut.
“Meskipun kita berbeda agama, tidak ada halangan bagi Baznas untuk membantu. Apalagi memang warga ini sangat layak untuk dibantu,” tegasnya.
Kiyai menuturkan, saudara tertua dari kedua lansia itu bekerja sebagai tukang cuci di salah satu toko. Sementara adiknya hanya berada di rumah karena tak bisa berbuat banyak lantaran lumpuh.
“Jadi kalau kakaknya pergi kerja, adiknya ini ditinggal di rumah dalam keadaan terkunci dari luar. Mengkhawatirkan sekali,” ungkap Zainuddin.
Sementara ini, Baznas Tarakan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok atau sembako dan kebutuhan sehari-hari buat mereka.
Bantuan dari Pemerintah Kota Tarakan melalui Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan juga mengalir. Yakni dengan menguruskan dan menyediakan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, agar bisa berobat secara gratis.
“Untuk perbaikan rumah masih kami pertimbangkan, mengingat ini bukan rumah mereka. Ada pemiliknya di Tanjung Selor dan mereka hanya menempati saja. Mungkin bisa kami carikan rumah kontrakan yang lebih layak, nanti Baznas yang bayar, atau bagaimana nantilah masih kami asesmen dulu yang terbaik untuk mereka,” terangnya. (baztrk/sur)