KAYANTARA.COM, TIDENG PALE – Krisis listrik juga dialami masyarakat Kabupaten Tana Tidung (KTT), tepatnya di Desa Tana Lia.
Pasalnya, warga Tana Lia hampir sebulan terakhir tak menikmati listrik selama 24 jam seperti daerah lainnya.
Masalah ini akhirnya menjadi perhatian serius oleh anggota DPRD KTT dengan melakukan kunjungan kerja secara mendadak atau inspeksi mendadak (sidak) yang telah lama dikeluhkan masyarakat.
Untuk diketahui, masyarakat Tana Lia hanya bisa menikmati layanan listrik sejak sore hingga menjelang pagi hari saja.
“Masalah ini membuat warga Tana Lia resah, apalagi mereka memiliki alat elektronik yang harus dinyalakan selama 24 jam, sementara listrik hanya beroperasi beberapa jam saja. Makanya itu kita cari tahu persoalan ini untuk dicarikan solusinya seperti apa,” kata Ketua DPRD KTT, Ibrahim Ali, Kamis (30/7).
Tak hanya berdampak pada aktivitas rumah tangga maupun perkantoran yang ada, ketidatersediaan listrik selama 24 jam di desa tersebut juga mengakibatkan tower telekomunikasi miliki sala satu operator seluler di Desa Tana Lia tidak bisa dioperasikan sepanjang hari.
Akibatnya komunikasi warga maupun perangkat desa yang ada pada siang hari menjadi terganggu.
“Suplai listrik di Tana Lia selama ini dikerjakan oleh pihak ketiga, yakni PT Taniko dan sedang mengalami kerusakan di salah satu mesin PLTMG. Sehingga cadangan yang ada sementara ini hanya mampu menutupi kebutuhan listrik saat malam hari saja,” jelas usai sidak.
Begitu juga halnya mesin back up yang telah didatangkan PLN belum mampu mengkafer kebutuhan daya listrik untuk masyarakat. “Kita meminta PLN untuk segera mencari solusi lain mengatasi ini. Baik jangka pendek maupun jangka panjang dan yang terbaik,” demikian Ibrahim. (run/sur)