MANDAT Sebut Pendapatan Rakyat Miskin di Malinau Tak Pernah Naik

Jadi Program Prioritas Jika Terpilih di Pilkada Serentak 2020

Bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Pdt Martin Labo-Datu Mochammad Nasir disela acara penyerahan SK model B.1-KWK dari Partai NasDem di Tarakan. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Malinau Pdt Martin Labo – Datu Mochammad Nasir menyatakan sudah siap mendaftar ke KPU yang dijadwalkan 4 hingga 6 September nanti.

Hal seiring telah mengantongi SK model B.1-KWK dari dua partai pengusung. Yakni Partai Golkar (2 kursi) dan NasDem (3 kursi).

Untuk diketahui, syarat pencalonan pada Pilkada Malinau 2020, setiap pasangan bakal calon harus diusung minimal empat kursi di DPRD Malinau berdasarkan hasil perolehan Pemilu 2019 lalu.

Dengan demikian, pasangan yang disingkat dengan akronim MANDAT ini telah memenuhi lebih dari cukup syarat minimal yang ditetapkan KPU tersebut.

Usai menerima SK B.1-KWK dari Partai NasDem di Tarakan, kepada Kayantara.com, Martin Labo mengatakan, MANDAT rencananya mendaftar ke KPU antara tanggal 5-6 September.

“Persiapan untuk pendaftaran sudah klir. Kalau tidak ada halangan tanggal 5 atau 6 nanti kita mendaftar ke KPU, tapi kemungkinan deklarasi dulu sehari sebelumnya,” jelas Martin Labo, Selasa (01/9).

Lantas apa saja program prioritas MANDAT untuk Malinau?

Mantan Ketua DPRD Malinau ini menerangkan akan memprioritaskan peningkatan pendapatan warga miskin yang menurutnya sejak Indonesia merdeka tak pernah beranjak naik.

“64 persen penduduk Malinau adalah petani, salah satunya petani ladang. Dari jumlah ini sejak Indonesia merdeka, pendapatan pokok mereka segitu-gitu saja, tidak pernah ada peningkatan,” katanya.

Dia menyebutkan hasil petani padi di Malinau dalam setiap sekali panen rerata 50 kaleng atau 350 kilogram. “Jumlah ini berbeda jauh dari pendapatan petani di Kabupaten Maros yang pernah saya kunjungi. Petani di Maros setiap panen bisa dapatkan 7 ton,” sebut Martin Labo.

Menurutnya, hal tersebut menjadi persoalan utama yang sejak dulu maupun bupati sebelumnya tak pernah diurus dengan sungguh-sungguh dan maksimal.

“Bagaimana kesejahteraan itu bisa mendarat di Malinau kalau sebagian besar pendapatan rakyatnya begitu saja. Tentu ini menjadi pertanyaan buat kita semua. Jadi kalau kita mau sejahterahkan masyarakat Malinau maka bagian terbesar rakyat miskin itulah yang harus ditingkatkan pendapatannya,” bebernya.

“Mengatasi kemiskinan itu obatnya cuma satu, peningkatan pendapatan dari usaha pokoknya.Itulah program prioritas MANDAT jika terpilih nanti,” tambah dia.

Sehingga MANDAT bertekad ingin mengubah dan mengangkat drajat rakyat miskin Malinau menjadi mandiri dan bermartabat.

“Masalah ini sebenarnya sederhana saja dan anggarannya  tidak besar amat. Cukup petani itu kita berikan seperti bibit unggul, pelatihan,alat-alat pertanian, tenaga pendamping, urus organisasi pemasarannya dan lainnya,” ujarnya.

Tak hanya masalah kemiskinan, MANDAT juga telah memprogramkan tentang kesehatan bagi masyarakat Malinau, terutama dalam menghadapi Covid-19 yang tak kunjung berakhir hingga hari ini. Tak terkecuali masalah pembangunan, pendidikan, dan sektor lainnya. (sur)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here