KAYANTARA.COM, TARAKAN – Calon Gubernur (Cagub) Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 1 (Satu) H.Udin Hianggio menyambangi tokoh Muhammadiyah Kaltara di kediamannya, Minggu (8/11/2020).
Dalam perbincangan ringan lebih kurang 30 menit itu Haji Udin, sapaan akrabnya, mengajak Muhammadiyah, MUI dan ormas Islam lainnya untuk bersinergi bersama membangun akhlaq moral masyarakat Kaltara jika nantinya ia dipercaya mengemban amanah sebagai pemimpin di Kaltara.
“Saya tidak ragukan Muhammadiyah dalam hal membangun bidang pendidikan, sosial, keagamaan. Selama ini sudah terbukti karya nyatanya di masyarakat. Saya sudah lama kenal baik dengan Ustaz Syamsi Sarman, bahkan sejak saya menjabat Ketua DPRD dua periode dan sebagai Walikota Tarakan,” katanya.
Menurut Haji Udin, banyak kesuksesan yang telah diraih Kaltara seperti Baznas dan FKUB yang menjadi percontohan nasional.
“Insya Allah kalau saya dipercaya memimpin Kaltara nanti maka saya akan ajak Muhammadiyah bersama-sama membangun Kaltara khususnya dibidang sosial dan keagamaan,” tambah dia.
Sementara itu Ketua Wilayah Muhammadiyah Kaltara H.Syamsi Sarman,S.Pd mengaku terkejut atas kedatangan Paslon nomor 1 tersebut.
“Terus terang saya kaget saat ditelepon beliau mau datang, tapi orangnya sudah ada di depan rumah. Jujur saya merasa tersanjung mendapat kunjungan beliau. Komunikasi dan silahturahmi saya dengan beliau sudah lama terjalin,” kata Syamsi.
Ia juga mengaku hubungan dengan Haji Udin sudah lama terjalin. Bahkan pernah menjadi atasannya saat Udin Hianggio menjabat wali kota Tarakan.
Apabila Haji Udin yang berpasangan dengan Undunsyah ini terpilih di Pilgub Kaltara 9 Desember 2020, dirinya menitipkan beberapa pesan, yakni tetap tawadhu dan dekat dengan masyarakat.
“Saya mohon beliau memperhatikan pembangunan di bidang mental spritual, jangan fokus kepada fisik saja. Membangun raga penting, tapi membangun jiwa juga sangat penting sehingga perlu keseimbangan agar Kaltara bisa maju. Sejahtera tetapi juga masyarakatnya beriman dan bertaqwa,” pesan Syamsi.
Disinggung tentang arah dukungan Muhammadiyah, Syamsi tidak dalam kapasitas mengatasnamakan organisisasi. “Secara organisasi Muhammadiyah tidak berpolitik praktis untuk menyatakan dukung mendukung. Segala sesuatunya sudah ada mekanisme dan tradisi yang dipedomani oleh warga Muhammadiyah. Semua sudah diatur,” pungkasnya. (adv)