Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja Juga Ikut Naik
KAYANTARA.COM – TANJUNG SELOR – Walau masih di bayang-bayang pandemi, ekonomi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) triwulan III-2020 meningkat sebesar 2,99 persen terhadap triwulan II-2020 (q-to-q).
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara, Taupan Majid mengutip rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara, Kamis (5/11) mengatakan pertumbuhan tersebut disebabkan adanya peningkatan beberapa lapangan usaha, meskipun ada juga sejumlah lapangan usaha yang mengalami kontraksi.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 13,46 persen. Diikuti konstruksi sebesar 12,63 persen; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial sebesar 5,8 persen; pengadaan air, pengelolaan sampah dan daur ulang sebesar 5,09 persen. “Sedangkan lapangan usaha lainnya, tumbuh dalam kisaran di bawah 3 persen,” kata Taupan. Adapun lapangan usaha yang mengalami kontraksi yaitu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 0,15 persen; dan jasa perusahaan sebesar 0,12 persen.
Kemudian, ekonomi Kaltara triwulan I sampai dengan III-2020 dibanding triwulan I sampai dengan III-2019 (c-to-c) mengalami pertumbuhan sebesar 0,06 persen, melambat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh jasa lainnya yaitu sebesar 11,26 persen, diikuti pengadaan listrik dan gas sebesar 10,97 persen, dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 10,17 persen.
Adapun pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar 1,46 persen. Penurunan pertumbuhan ini disebabkan oleh penurunan beberapa lapangan usaha. Penurunan tertinggi adalah lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,79 persen. Selanjutnya industri pengolahan sebesar 7,62 persen; pertambangan dan penggalian sebesar 7,58 persen; dan transportasi dan pergudangan sebesar 6,90 persen. “Kita semua tahu bahwa tahun ini semua daerah, semua negara mengalami masa-masa sulit karena pandemi. Tidak saja dampak kesehatan, tetapi juga dampak ekonomi. Syukurnya, di triwulan III ini sudah agak menaik. Itu tidak telepas juga dari program pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah bersama pemerintah daerah,” sebutnya.
“Dan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (April-Juni), ekonomi pada Juli-September tumbuh positif diantaranya karena aktivitas kegiatan konstruksi meningkat, angka realisasi pengadaan semen juga bahan galian dan material bangunan naik, dari sisi industri juga banyak industri yang mulai kembali aktif memasuki masa new normal ini, mobilitas masyarakat juga mulai kembali normal dan turut meningkatkan nilai tambah dari kategori transportasi, dari pemerintah juga ada percepatan realisasi pengeluaran pemerintah,” imbuhnya.
KETENAGAKERJAAN
Jumlah angkatan kerja di Kaltara pada Agustus 2020 mencapai 347.731 orang, bertambah sebanyak 12.623 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2019 sebanyak 335.108 orang.
Kemudian, jumlah penduduk yang bekerja di Kaltara pada Agustus 2020 mencapai 330.441 orang, bertambah sebanyak 10.395 orang dibanding keadaan pada Agustus 2019 atau 320.046 orang.
“Menurut kategorinya, maka yang banyak menyerap tenaga kerja di Agustus kemarin adalah kategori A-pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 31,28 persen, berikutnya adalah kategori G-perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebesar 17,70 persen dan kegiatan kategori O-administrasi pemerintahan sebesar 9,69 perse,” ujar Taupan.
Hanya saja, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Agustus lalu mencapai 4,97 persen atau sebanyak 17.290 orang. Ini meningkat dibanding TPT Agustus 2019 yang sebesar 4,49 persen atau 15.062 orang.
Apabila dibandingkan dengan Agustus 2019, lapangan pekerjaan yang mengalami pengurangan penduduk bekerja paling banyak adalah kategori I-penyedia akomodasi dan makan minum yaitu sebesar 3.647 orang. Sedangkan peningkatan penduduk bekerja paling banyak terjadi pada lapangan pekerjaan kategori G-perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor yaitu sebanyak 8.782 orang.
Dari sebanyak 330.441 orang yang bekerja pada Agustus 2020, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah buruh/karyawan yaitu sebanyak 148.138 orang atau 44,83 persen, diikuti berusaha sendiri sebanyak 69.090 orang (20,91 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 38.803 orang (11,74 persen), dan pekerja keluarga/tidak dibayar sebanyak 36.913 orang (11,17 persen). “Sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas di pertanian sebanyak 9.941 orang atau 3,01 persen,” tutupnya.(humas)