KAYANTARA.COM, TARAKAN – Komisi III DPRD dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-Perkim) Kaltara melakukan kunjungan kerja proyek-proyek di Tarakan yang didanai APBD Kaltara.
Dijelaskan Ketua Komisi III DPRD Kaltara, Albertus Stefanus Marianus, kunjungan kerja ini merupakan bagian dari tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi III untuk melakukan monitoring terhadap seluruh proyek pembangunan yang ada di Kaltara, termasuk Tarakan.
“Tadi sudah dilihat sama-sama, di Tarakan kami (Komisi III) mengunjungi 2 proyek pembangunan kanal bandara dan Kantor BIN Kaltara,” terang Albertus.
Albertus menuturkan, mengenai proyek pembangunan kanal bandara yang saat ini masih berlanjut sudah memasuki tahap lima. Di mana, total anggaran yang terserap sekitar Rp43 miliar dari total anggaran mencapai Rp183 miliar, yang pekerjaannya dimulai dari tahun 2017 sampai 2020.
“Di 2021 pengerjaannya lanjut lagi, di mana anggaran telah dialokasikan sebesar Rp4,5 miliar untuk pengerjaan siring bagian kiri jalan sepanjang 100 meter, jadi pengerjaannya ini sesuai tahapan perencanaan,” ujar Albertus.
Berdasarkan rencana awal, Albertus mengungkapkan, kanal ini mau dijadikan pelabuhan terintegarsi dengan Bandara Juwata. Namun, sesuai dengan Feasibility Study (FS) Aksesibilitas yang ada kanal tersebut bisa menjadi multi guna, diantaranya untuk pengendalian banjir di Tarakan.
“Yang paling penting itu tempat pengendalian banjir, tapi tentu dilihat dan dipelajari lagi manfaat kanal ini, kan bisa juga jadi moda transfortasi laut masyarakat,” sebut Politikus PDIP.
Albertus mengatakan, proyek kanal tersebut masih membutuhkan proses dan dana yang besar, hingga betul-betul selesai. Apalagi, proyek yang pengerjaannya sejak 2017 lalu itu merupakan proyek tahun tunggal bukan multi years, sehingga peroyeknya harus lelang setiap tahunnya.
“Tapi nanti kami lihat lagi kedepannya seperti apa, karena harus disesuaikan dengan anggaran yang ada dan visi misi kepala daerahnya, makanya kami akan bersinergi dengan pemerintah,” pungkasnya.
Jika manfaat dari kanal sangat besar untuk kepentingan masyarakat Tarakan, Albertus optimis, kanal tersebut bisa selesai dikerjakan yang panjangnya mencapai 2 km. Hanya saja, perlu dilakukan invetarisir lagi mana yang betul-betul bermanfaat, agar bisa diajukan lagi pengerjaannya.
“Kalau kanal ini manfaatnya besar pasti kami ajukan lagi, jadi inilah pentingnya menginventarisir proyek yang ada di Kaltara, jadi kami tahu mana yang skala prioritas dan tidak,” tegasnya.
Sedangkan untuk pembangunan Kantor BIN Kaltara, Albertus menyebutkan, pembangunan kantor yang menelan anggaran sekitar Rp15 miliar tersebut sudah cukup sesuai dengan dana yang digelontorkan. Bahkan, gedung BIN baru ini sudah diresmikan dan serah terima beberapa waktu lalu.
“Nanti semuanya dipelajari lagi apakah sesuai atau tidak, dalam waktu dekat kami akan membahas bersama PUPR-Perkim dengan melihat semua data yang ada,” pungkasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltara, Supaad Hadianto menambahkan, khusus untuk kanal bandara yang saat ini proses pengerjaannya masih berjalan, sangat besar manfaatnya. Terlebih lagi, kanal tersebut dapat menjadi pengendalian banjir yang kerap terjadi di Tarakan.
“Kan kita tahu sendiri, Jalan Mulawarmab itu kalau banjir seperti apa, jadi inilah salah satu manfaat penting dari kanal bandara,” kata Supaad.
Harapannya, lanjut Supaad, pengerjaan proyek kanal ini tetal bisa berlanjut hingga selesai sepenuhnya, jika perlu di kanal dibuatkan folder dan mesin pompa air. Sehingga, proses pengendalian air ketika terjadi banjir yang bersamaan dengan air laut pasang, bisa lebih maksimal. “Kalau pas laut pasang dan banjir folder bisa ditutup, baru kemudian mesin pompa dihidupkan untuk menyedot air banjir, jadi banjir di Mulawarma yang tadinya 30 menit baru surut bisa lebih cepat 10 hingga 15 menut sudah surut,” tutupnya. (mil/kyt)