Gelorakan Ramadhanmu

DISAAT dunia berlomba lomba dalam pertarungan hegemoni ada hal yang tidak bisa dilakukan dan diintervensi oleh negara. Apa itu? Puasa yang mengajak manusia menyerahkan dengan ikhlas jasmani dan rohani nya untuk mencapai hakikat spiritual.

Puasa yang diwajibkan dijalankan oleh Umat Islam di bulan Ramadhan sejatinya menunjukkan sisi keadilan sosial. Yang kaya, berkecukupan maupun yang papa sama-sama berpuasa. Hal yang tidak diketemukan dalam konsep kapitalisme.

Jika kapitalisme membebaskan yang mampu untuk menikmati semua yang diinginkan, puasa justru melarang untuk berlebihan. Bahkan yang halal pun dilarang.

Dalam dunia Global yang sedang menuju tatanan dunia baru, masyarakat dipaksa untuk menjadi individualis. Berlomba – lomba untuk menguasai ladang ekonomi, mengkooptasi sumber daya dengan mengabaikan aspek sosiologis.

Bertolak belakang dengan Islam yang mengajarkan bahwa di dalam harta kita ada hak kaum dhuafa. Rukun Islam yang dikenal sebagai tiang agama, merepresentasikan bahwa manusia tidak diukur oleh seberapa banyak harta yang dimiliki. Tetapi ada aspek spritual dan ritual yang menentukkan derajat taqwa.

Aspek spritual yang diwujudkan dalam kalimat tauhid adalah deklarasi dari lepasnya penghambaan terhadap makhluk dan materi. Sementara aspek ritual diwujudkan dalam praktik shalat, zakat, puasa dan haji.

Mengenai keutamaan puasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi)

Ramadhan yang dikenal sebagai bulan yang diturunkan keberkahan menyadarkan bahwa Islam dapat bersanding dengan nilai -nilai global. Karena Islam erat dengan nilai kemanusiaan. Sementara ajaran untuk saling berbagi jauh diwariskan Islam sejak berabad- abad yang diwujudkan dengan zakat.

Saking pentingnya zakat sampai khalifah Abu Bakar ra. akan memerangi orang yang menolak membayar zakat.

“Demi Allah akan kuperangi orang yang membedakan antara shalat dengan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Demi Allah jika ada orang yang enggan membayar zakat di masaku, padahal mereka menunaikannya di masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, niscaya akan tetap kuperangi dia”. (Bukhari dan Muslim)

Ramadhan bulan berbagi. Tidak akan berkurang harta yang dikeluarkan untuk orang yang lemah dan tidak mampu. Bahagianya kaum dhuafa adalah keberkahan untuk kita.

Pahala Bagimu, Bahagia Bagi Mereka, Ayo Berbagi. Gelorakan Ramadhanmu.

Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang bulan suci. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi Umat Muslim. Mohon maaf lahir bathin. Semoga Allah mudahkan kita dalam menjalaninya. (*)

Penulis:

Surya YunizaKetua DPW Partai Gelora Kaltara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here