KAYANTARA.COM, NUNUKAN– Ungkapan tersebut di sampaikan Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid saat selesai observasi suntik Covid 19 untuk yang kedua kalinya, diruang Atlas Medica di lantai dua Rumah Sakit Umum Daerah Nunukan, (17/2).
Menurut pengamatannya di tahap pertama, Laura mengatakan dari seminggu setelah di vaksin beliau mengatakan tidak ada gejala yang berat, hanya pegal-pegal di daerah yang sudah kena suntik.
“Beberapa hari saya amati dan dicek oleh dokter di rumah sakit, saya laporkan waktu itu memang tidak ada gejala atau reaksi apapun, hanya ada rasa pegal-pegal di area suntikan tersebut tapi itu biasa aja.” ungkapnya.
Dilanjutkannya, Bupati Laura mengharapkan, bahwa di tahap keduanya juga begitu adanya, berjalan dengan lancar dan tidak ada reaksi dari suntikan tersebut.
“Sempat tinggi saat ditensi, setelah ditensi untuk kedua kalinya Alhamdulillah bisa sudah untuk dilakukan vaksin untuk tahap keduanya, dan sudah di observasi selama 30 menit, Alhamdulillah saya tidak ada keluhan apa-apa, semoga baik-baik saja dan mudah mudahan tidak ada efek yang berlebihan setelah ini,” jelasnya.
Kemudian Bupati Laura juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap mengutamakan protokol kesehatan. “Terkait dengan vaksin ini, tidak perlu takut, karena saya sendiri sudah mencoba dan merasakannya, Insyaallah tidak ada efek yang berlebihan seperti yang di infokan, ” tutur Laura menjelaskan tentang vaksin tersebut.
Sembari itu, Laura juga meminta kepada masyarakat agar jangan percaya dengan berita berita hoax, yang belum tentu kebenarannya, karena menurutnya, pemerintah tidak mungkin mencelakai rakyatnya.
“Dan kita harus yakin dengan vaksin ini, karena ini merupakan Ikhtiar kita ya, bagaimana mengurangi dan memutus mata rantai dari penyebaran Covid 19,” pintanya.
Lebih jauh, Orang nomor satu di kabupaten Nunukan ini, juga mengatakan bahwa tahap pertama sudah diberikan vaksin, yaitu dari Forkopimda, Nakes, dan tahap kedua di berikan kepada TNI dan POLRI, Tokoh Masyarakat yang akan divaksin, mungkin untuk masyakarat sekitar bulan Juni baru bisa divaksin semua, tetapi proses vaksinasi menunggu arahan dari pusat tentang juknis nya, yang jelas kita di Kabupaten Nunukan siap untuk mensukseskan program vaksinasi Covid 19,” ungkap Laura.
Senada dengan Bupati Laura, perwakilan dari FKUB H. Sayid Abdullah mengatakan bahwa vaksin ini sudah di tunggu tunggu sejak lama untuk di lakukan para tokoh agama, karena merupakan sebuah ikhtiar pemerintah dalam menyelamatkan masyarakat.
“Peran Ulama dan Umaro sudah sangat jelas, salah satunya umaro menyiapkan vaksin dan Majelis Ulama sudah mengeluarkan tentang ke halalannya, jadi kami sangat mendukung tentang adanya vaksinasi di daerah kita ini,” ungkap H. Sayid.
Sayid juga mengatakan bahwa dalam Vaksin Covid 19 ini tidak ada paksaan karena menurutnya ini untuk melindungi diri kita sendiri, jadi sifatnya untuk memberikan tambahan kekebalan dalam tubuh.
“Jadi, dalam vaksin ini, merupakan kewajiban kita, keluarga kita, bangsa kita, dan untuk terlepas dari wabah Covid 19 ini,” jelasnya.
Saat ditanya tentang kondisi dirinya setelah divaksin, H. Sayid mengatakan bahwa dirinya baik baik saja, seperti tidak pernah terjadi apa apa, dan beliau menghimbau kepada masyarakat umum, apabila nanti masanya untuk di vaksin, jangan takut karena menurutnya ini lah ikhtiar pemerintah menyelamatkan ummatnya, dan vaksin itu adalah halal dan aman. Di samping itu, H. Sayid menghimbau kepada seluruh tokoh masyarakat, agar setelah di vaksin ini nantinya segera memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warganya bahwa vaksin itu halal dan aman untuk bagi tubuh kita, bukan hanya itu juga memberikan kekebalan buat daya tahan tubuh kita. (hms)