Migrasi TV Digital, Kaltara Masuk Tahap Pertama

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR –Keseriusan pemerintah pusat dalam migrasi siaran televisi analog menuju digital telah bergerak sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan masih telihat hingga sekarang melalui kegiatan yang diadakan oleh Siaran Digital Indonesia.

Kegiatan tersebut digelar melalui Webinar Sosialisasi Televisi Digital 2021 dengan tema Dukung Migrasi TV Digital Indonesia yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H. Zainal A.Paliwang, SH, M.Hum melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kaltara, Suriansyah secara daring di Ruang Rapat Seretaris Daerah, Kamis, (15/7).

Suriansyah menyampaikan bahwa penghentian siaran televisi analog memang membutuhkan sosialisasi sebagai bentuk persiapan perubahan menuju siaran digital.

“Semoga sosialisasi seperti berlangsung secara periodik dan terus-menerus agar masyarakat dapat menangkap dan memahami serta bersiap diri menghadapi peralihan teknologi siaran ini,” bukanya.

“Khusus di Kaltara, terutama daerah di wilayah terdepan atau perbatasan adanya siaran digital sangat penting untuk menjaga nilai cinta NKRI dan rasa nasionalisme masyarakat. Ini karena perbatasan mendapat banyak asupan siaran atau informasi dari negara tetangga,” jelas Suriansyah.

Ia menganggap bahwa banyaknya informasi dari luar negeri yang didapatkan masyarakat dapat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat di perbatasan. Oleh karena itu, dengan adanya perubabah analog menuju digital akan memberi informasi secara bersih dan beragam.

Tidak hanya Suriansyah, Norhayati Andris selaku Ketua DPRD Kaltara juga merasa adanya perubahan ini memberikan pengaruh bagi Bumi Benuanta.

Inovasi dan kemajuan teknologi melalui televisi digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mepermudah masyarakat perbatasan dalam mencari informasi.

“Kami sangat berterima kasih karena pengalihan tersebut dapat memberi kemudahan untuk kami di daerah perbatasan. Perubahan ini sangat bermanfaat untuk provinsi baru seperti kami yang perlu banyak sosialisasi dan promosi tentang produk unggulan,” bebernya.

Selain itu, Rosarita Niken selaku Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan rantai ekonomi lintas insdustri melalui penyiaran, elektronik, perdagangan, media, serta bidang telekomunikasi dan ekonomi digital.

“Implementasi dari analog menuju hal ini akan menghasilkan efisien setrum frekuensi radio pada pita 700 MHz. Saat ini Indonesia menggunakannya hanya untuk televisi, penataan ulang radio dapat dimanfaatkan sebagai akses internet yang dibutuhkan di setiap aspek kehidupan,” terangnya.

Berdasarkan estimasi multiplier effect dari Boston Consultant Group Tahun 2017 ia mejelaskan bahwa adanya pengalihan analog menuju digital dapat memberi hasil positif yang disebut digital deviden di mana dalam lima tahun dapat memberi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 443,8 triliun.

“Ini juga akan memberi sekitar 232 ribu lapangan kerja serta 181ribu unit usaha baru., inilah yang menjadi motivasi di seluruh dunia untuk menerapkan sistem digital,” jelasnya.

Berdasarkan penjelasannya geografis, luas wilayah, keterbatasan urgensi, dan kemampuan teknologi menjadi faktor yang mempengaruhi design akhir Kaltara yang terbagi menjadi wilayah layanan siaran Kaltara satu pada Bulungan, Kaltara Dua pada Tarakan, dan Kaltara tiga pada Nunukan.

“Kaltara merupakan daerah perbatasan sebagai kandidat pelaksanaantahap pertama dan menjadi daerah prioritas pada peringatan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 2021 mendatang. Ini akan segera dilakukan migrasi meliputi Bulungan, Tarakan, dan Nunukan,” pungkasnya. (saq/dkispkaltara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here