Postingan Wamendes di Medsos Tak Tepat, Yansen: Tidak Sehat Cara Berpikirnya

Yansen TP saat diwawancarai wartawan belum lama ini.

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP, M.Si turut bereaksi dan menyayangkan unggahan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes) Budi Arie Setiadi, yang mengunggah sebuah poster tentang Partai Demokrat dan adik-adik mahasiswa di laman media sosial (medsos) facebook pribadinya.

“Menurut saya, Budi Arie Setiadi ini sudah tidak realistis, tidak sehat cara berpikirnya,” ujar Yansen TP menanggapi unggahan poster yang diunggah Sabtu, 24 Juli 2021.

Unggahan yang dianggap hoaks itu sangat tidak tepat diunggah oleh Budi Arie Setiadi, karena statusnya adalah seorang pejabat negara terlepas itu diunggah dalam medsos pribadi. Tapi kalau berstatus swasta atau di luar pemerintah, menurut pria yang punya akronim nama YTP ini, bisalah sedikit tuding menuding.

“Kalau (pejabat) pemerintah jangan begitu. Harus ada bukti. Apalagi dengan cara memfitnah partai. Ya enggak ada hubunganlah dia bicara seperti itu soal Partai Demokrat dengan cara begitu itu (unggah poster hoaks),” tegasnya.

Lanjut ditegaskan bahwa setahunya, tidak pernah partainya berpikiran sampai menggunakan tangan adik-adik mahasiswa untuk kepentingan syahwat berkuasa.

Sebab, kata Yansen, kader Partai Demokrat tidak pernah diajarkan menyerang pemerintah. Karena memang pemerintah itu harus didukung peduli kepada rakyat.

Dan wajar jika Demokrat sebagai partai memperhatikan rakyat dengan memberi masukan atau kritik membangun kepada pemerintah.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini semua elemen masyarakat dan pemerintah bangsa ini turut berbuat untuk kebaikan negara.

“Kalau pemerintah dengan cara yang ada pun masih belum maksimal, masih ada kekuatan di luarnya, ada masyarakat, ada partai, ada lembaga-lembaga,” ungkapnya.

“Kalau semuanya memberi masukan dukungan ya kenapa harus risih  menuduh dengan cara-cara begitu (Demokrat menggunakan tangan mahasiswa),” sambungnya.

Kata pria yang saat ini juga dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat ini, harusnya sebagai Wamendes, Budi Arie Setiadi fokus membantu presiden dan pemerintah karena tugas-tugasnya sangat penting, bukan malah membuat unggahan yang tak sehat. Apalagi, di masa-masa pandemi saat ini masyarakat membutuhkan segera realisasi pembangunan desa.

“Urus itu (dana desa), karena di bawah (desa) ini menuntut gerakan cepat. Kenapa, karena membutuhkan aliran dana masuk ke masyarakat. Ya kalau dengan situasi begini tidak bisa kerja, tidak bisa cari makan, terus masyarakat yang ada di desa dapat dari mana (pendapatan)?,” tanyanya.

Untuk mempercepat gerakan, sarannya, kebijakan-kebijakan yang masih bisa diambil jalankan segera supaya mengeleminasi hal-hal yang tidak sehat dan tidak pas. Karena kalau terjadi kekisruhan ekonomi, maka yang terjadi bisa lebih kacau lagi.

“Nah menurut saya aliran dana untuk bantuan desa itu sangat membantu menambah support dana tunai di tengah masyarakat,” tutur dia.

Untuk itu, Yansen mengingatkan agar Budi Arie Setiadi sebagai Wamendes tidak melakukan hal yang tidak produktif dengan mengunggah poster hoaks.

“Kita bersyukur berbagai pihak memberi dukungan masukan sekalipun sangat tidak enak didengar. Namanya juga masukan atau kritik, tetapi kan tidak merusak suasana kalau kita melihat dengan cara yang benar,” kata YTP.

Karena itu dia sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Kaltara dan juga sebagai Waketum DPP Demokrat menegaskan bahwa kalau partainya dituduh sebagai orang yang “menggerakkan” demo melalui tangan adik-adik mahasiswa, itu tidak benar.

“Terlalu berlebihan itu. Tidak benar itu, tidak sehat itu,” tegasnya sambil mengingatkan bahwa Budi Arie Setiadi tidak selamanya akan berada di pemerintahan. Harusnya saat diberi kepercayaan, berlaku bijaklah dalam melaksanakan tugas membantu presiden.

Semua, kata Yansen, dalam kondisi saat ini harus bersinergi saling memberi dukungan agar bisa melewati pandemi Covid-19. Apalagi seorang wakil menteri di kabinet, harus dengan sekuat tenaga bersama kekuatan rakyat membantu presiden. Jadi haruslah sebagai pejabat negara berpikir sehat dengan tidak membuat masalah hanya karena soal unggahan di medsos saja.

“Jadi saya kira tidak tepat, tidak benar, tidak sehat cara berpikir Pak Budi Arie terhadap Demokrat ini. Itu sudah melecehkan, bisa membuat orang marah juga sebenarnya,” ucapnya.

Tapi menurutnya tidak ada manfaatnya juga marah. Toh ucapannya juga tidak akan hilang, karena sudah diucapkan. Sekarang menurut dia tinggal bagaimana meminta agar pejabat-pejabat yang harus membantu presiden bekerja dengan baik-baik.

Sebelumnya, melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam keterangan tertulis Sabtu, 24 Juli 2021 menyampaikan bahwa Demokrat mengecam keras sikap Wamendes Budi Arie Setiadi, yang mengunggah poster hoaks yang memfitnah Partai Demokrat dan adik-adik mahasiswa di laman facebook pribadinya.

Tuduhan keji dan tidak berdasar dari seorang wakil menteri pemerintahan Joko Widodo kepada Partai Demokrat, itu kata Herzaky, kembali membuat Partai Demokrat mempertanyakan kesungguhan Wamendes ini membantu Presiden menangani pandemi covid-19.

Sebab, di saat situasi negara sedang genting dan darurat covid-19 dengan semakin banyaknya nyawa anak bangsa bergelimpangan karena kehabisan oksigen, kehabisan obat, kehabisan kamar perawatan di rumah sakit, maupun tidak mendapatkan penanganan layak selama isolasi mandiri, seorang wakil menteri malah sibuk menebar fitnah kepada partainya.

Seharusnya sebagai salah satu pejabat penting di kabinet, Budi Arie Setiadi bisa memfokuskan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk membantu memastikan penanganan covid-19 di Desa, Daerah Tertinggal, dan daerah Transmigrasi, bisa berjalan dengan lebih baik.

“Lebih baik tenaga, pikiran, dan waktu Wamendes Budi Arie Setiadi, misalnya, bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah pencairan dana desa yang masih sangat rendah. Padahal, setiap daerah di pelosok Indonesia, termasuk Desa, sangat membutuhkan dukungan dana dalam menangani pandemi covid-19 ini. Janganlah kemudian, banyak rakyat kita di desa, yang meninggal karena tidak diketahui menderita covid-19 maupun tidak mendapatkan perawatan dan bantuan layak dari pemerintah ketika positif covid-19, karena salah satu Wakil Menteri-nya sibuk menyebar fitnah kepada kami,” ujar Herzaky.

Diketahui, dalam poster yang diunggah, Wamendes Budi Arie Setiadi, kata Herzaky lagi, berusaha memfitnah Partai Demokrat dengan tulisan DE-MO-K-RA-T.

Dengan menyebutkan “Pakai Tangan Adik-adik Mahasiswa Lagi Untuk Kepentingan Syahwat Berkuasanya”, ditambah tagar BongkarBiangRusuh, dan meletakkan kata Demokrat di bawahnya dalam poster/meme tersebut.

Jadi menurutnya itu sangat tegas dan jelas, Budi Arie Setiadi telah berusaha memfitnah Partai Demokrat sebagai biang rusuh dan menggunakan tangan adik-adik mahasiswa untuk kepentingan syahwat berkuasa.

Demokrat pun mempertanyakan, mengapa kemudian di tengah semakin memburuknya situasi Indonesia karena pandemi covid-19, fitnah dan hoax berupa tuduhan tak berdasar kepada Partai Demokrat semakin banyak dilancarkan oleh pendukung pemerintah, termasuk para pendengung, dan kali ini oleh seorang Wamendes. Mengapa kegagapan pemerintah menangani pandemi, kemudian mau dialihkan dengan terus-terusan memfitnah Partai Demokrat?

“Kalau pola pikir seperti ini yang mendarah daging di para pendukung pemerintah, pantas saja jika nyawa rakyat tidak menjadi prioritas, karena pemerintah bisa hilang fokus, dan terkesan sibuk mengalihkan persoalan dan mencari kambing hitam,” katanya.

Partai Demokrat sendiri saat ini sedang fokus membantu rakyat yang sedang kesulitan karena pandemi covid-19 dan belum terjangkau bantuan pemerintah. Bagaimana agar yang positif covid-19, bisa dibantu penyediaan oksigen, obat-obatan, maupun pengantaran ke rumah sakit menggunakan ambulan yang dimiliki oleh kader Partai Demokrat. Bagaimana agar yang isolasi mandiri, bisa mendapatkan bantuan obat dan kebutuhan harian secukupnya.

“Sangat disayangkan di tengah keseriusan kader-kader kami di seluruh Indonesia membantu rakyat, malah hoaks dan fitnah yang kemudian ditebar oleh pemerintah dan pendukungnya,” sesalnya.

Lanjut, tidak ada yang lebih berharga dari nyawa manusia, seperti yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono. Inilah semangat yang dipegang teguh oleh kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia.

“Seharusnya, seluruh elemen Pemerintah bisa memiliki semangat yang sama, dan berfokus mencegah melonjaknya korban meninggal karena covid-19, daripada sibuk menebar hoaks dan fitnah. Rakyat butuh aksi nyata, bukan pencitraan tak berguna apalagi janji-janji belaka,” pungkasnya. (pri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here