KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., diwakili Sekertaris Provinsi (Sekprov), Dr. H. Suriansyah, M.A.P., menghadiri serah terima jabatan sekaligus memberikan sambutan kepada Kepala Perwakilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) kini telah terisi oleh pejabat defenitif, bertempat di ruang sidang Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Sabtu (15/7/22).
“Sebelumnya marilah kita menundukan kepala sejenak untuk mendoakan almarhum Bapak Ibramsyah Amirudin, Kepala Ombudsman RI Kaltara periode 2017-2022. Tidak sedikit torehan prestasi Ombudsman Kaltara di bawah kepemimpinan almarhum,” ungkap Gubernur dalam sambutan tertulisnya.
Tak lupa Gubernur Zainal mengucapkan terima kasih kepada Plt Ombudsman RI Kaltara, Hadi Rahman yang secara resmi diserah terima kepada Maria Ulfah selaku pejabat terpilih.
“Kepada Ibu Maria Ulfah, S.E., M. Si., kami ucapkan selamat datang, selamat bergabung dengan Ombudsman Provinsi Kaltara. Kami menitipkan harapan untuk mengawal pembangunan di Kalimantan Utara dengan fungsi yang sehingga tercipta tata kelola pemerintahan dalam prinsip good governance,” tambahnya.
Menutup sambutan Gubernur Kaltara, Sekprov secara khusus kembali mengingatkan visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mendukung UMKM serta kearifan budaya lokal Kaltara.
“Saat pandemi ekonomi kita melemah, dampaknya pada pengusaha-pengusaha kecil kita termasuk penjahit dan pembatik. Melalui pergub baik batik khas daerah maupun pangan lokal. Di jajaran pemprov memang sudah ada pengaturan setiap kamis dan jumat menggunakan batik lokal. Kita bisa bayangkan berapa banyak pembatik dan dijahit oleh masyarakat kita sehingga ekonomi mereka bisa pulih,” ungkap Sekprov saat diwawancarai awak media.
Mengungkapkan hal tersebut pada momen sertijab Kepala Ombudsman RI dirinya berharap tidak hanya instansi pemprov yang mendukung UMKM lokal, namun seluruh instansi yang ada di Benuanta Kaltara, juga turut mendukung ekonomi masyarakat lokal.
Gairah menggerakan ekonomi lokal melalui kerajinan seperti singal dan batik menjadi contoh setiap event dan pameran selalu diikuti penuh antusias para pengrajin lokal.
“Karena hasil mereka langsung dibeli oleh masyarakat hingga keluar daerah dijadikan oleh-oleh. Baik batik maupun pangan kita,” tutup Sekprov.
Menanggapi hal tersebut Kepala Ombudsman RI Kaltara, Mariah Ulfa mengamini pernyataan Sekprov tersebut untuk mendukung ekonomi lokal melalui UMKM.
“Karena kehadiran ombudsman itu semacam ada dampak untuk kesejahteraan masyarakat. kehadiran pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan sebagai lembaga pengawas dengan melakukan pengawasan yang komprehensif dan professional secara tidak langsung akan menimbulkan multiplier effect (efek berganda) mendorong perubahan ekonomi bagi masyarakat,” pungkasnya. (CHAI/DKISPKaltara)