KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kaltara, Dr Bustan, SE.,M.Si mengikuti kegiatan peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesi (LTABI) Tahun 2022 secara virtual di ruang kerjanya, Senin (30/1/2022).
Bank Indonesia terus berupaya mewujudkan komitmennya menjadi lembaga yang transparan dan akuntabel, sebagaimana amanat undang-undang.
Berkaitan dengan hal itu, Bank Indonesia kembali meluncurkan LTABI 2022, dengan tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju”.
Peluncuran LTABI 2022, diawali sambutan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D. Dilanjutkan dengan seminar nasional oleh Deputi Bank Indonesia, Dody Budi Wahyu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenkomarves, Odo R.M. Manuhutu, dan Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro.
Diketahui, Bank Indonesia meluncurkan LTABI Tahun 2022 sebagai perwujudan transparansi dan akuntabilitas sesuai dengan pasal 58 ayat (2), ayat (6), dan ayat (7) dari UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan
Selain itu, pada kesempatan yang sama, Bank Indonesia juga meluncurkan Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2022 dan Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) 2022.
Bustan mengungkapkan, mengutip dari lama BI, LPI membahas evaluasi pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2022 dan memberikan rencana kebijakan dan sasaran untuk tahun 2023.
Sedangkan KEKSI 2022, lanjut Bustan akan membahas perkembangan maupun sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan syariah nasional pada tahun 2022, serta prospek dan perumusan arah kebijakan tahun 2023.
“LPI merupakan publikasi Bank Indonesia yang telah terbit sejak awal berdiri Bank Indonesia yaitu tahun 1953. LPI mengulas tentang kinerja dan perjalanan ekonomi Indonesia, termasuk dinamika perekonomian nasional, prospek, dan risiko serta tantangan di masa depan,” katanya.
LPI juga, mencatat berbagai pelajaran yang diambil dari proses pengelolaan ekonomi bangsa selama setahun ke belakang, termasuk berbagai agenda yang masih perlu dilanjutkan dalam memperkuat perekonomian ke depan.
“LPI dilengkapi dengan data dan statistik yang detail, akurat, dan relevan, dan juga mengangkat hasil riset Bank Indonesia mengenai berbagai aspek ekonomi yang dianggap penting untuk diteliti secara mendalam,” paparnya.
Sementara KEKSI adalah kajian yang menunjukkan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah global dan nasional. Kajian ini diterbitkan setiap tahun oleh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk mengevaluasi kinerja dan perkembangan ekonomi syariah dan keuangan syariah di Indonesia.
“Kajian ini menyediakan berbagai data dan informasi, hasil riset, prospek ekonomi dan keuangan syariah, serta analisis topik khusus yang dianggap penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan,” tuturnya.
Tujuan diterbitkannya kajian ini adalah untuk memberikan informasi yang berguna dalam perumusan dan evaluasi kebijakan terkait peluang dan tantangan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Peluncuran Bersama LPI 2022 dan KEKSI 2022 sebagai Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia,” tutup Bustan. (dkisp)