Oleh: Andi Ayub Awu Abdullah
PEMUDA memegang peranan penting dalam politik masa depan. Sebagai generasi yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan, Pemuda harus hadir secara konsisten dalam agenda-agenda perbaikan, pencerdasan, serta melawan hal – hal yang dapat merugikan rakyat, mengembalikan daulat ketangan rakyat sebagaimana konsep demokrasi sejatinya, termasuk menjadi poros kekuatan kontra Oligariki elit penguasa demi menunjang kehidupan dan menjaga situasi sosial politik dan demokrasi yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Ada banyak alasan kenapa Pemuda menjadi salah satu pilar kekuatan rakyat dalam melawan Oligarki, pemuda memiliki umur biologis yang energik dan semangat yang lebih besar daripada kaum tua, sebagaimana yang dikatakan oleh bung karno “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia “ hal ini karena bung karno percaya bahwa energi semangat dan konsistensi pemuda lebih mampu membawa perubahan, disisi lain pemuda yang terdidik dengan baik akan memiliki pegangan hidup serta idealisme yang kuat sebagai modal utama untuk membawa perubahan nantinya, sejarah mencatat banyak sumbangsih yang ditorehkan kaum muda dalam perjalanan bangsa ini, dari sumpah pemuda tahun 1928, peristiwa rengasdengklok 1945 yang menjadi sejarah besar proklamasi Indonesia, bahkan kontribusi pemuda sebagai kontra oligarki 1998 dalam melawan rezim orde baru, perjuangan memang tidak akan mengenal kata usai, oleh karena itu pemuda memiliki andil besar disetiap zamannya, pemuda memiliki kesadaran dan keresahan terhadap ketidak adilan oleh karena itu mereka selalu hadir dalam setiap agenda-agenda perubahan.
Lalu bagaimana Pemuda berperan menempatkan diri sebagai Kontra Politik Oligarki yang telah menggurita dalam politik hari ini ?
Oligarki adalah sistem pemerintahan yang dikuasai oleh segelintir orang atau kelompok yang memiliki kekuatan ekonomi dan politik yang besar.
Dalam sistem politik oligarki, peran pemuda dapat menjadi sangat penting dalam melawan dominasi elit dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Demokrasi yang didalamnya telah terbentuk Oligarki akan menjadi atmosfer yang buruk bagi system itu sendiri, Korupsi kolusi dan nepotisme pun akan sangat rawan terjadi, dikarenakan keberadaan kelompok oligarki ini akan mengguritai kekuasaan demi tercapainya tujuan dan kepentingan mereka sehingga kepentingan masyarakat yang lebih luas tidak akan terpenuhi dengan baik atau malah akan terabaikan sama sekali. beberapa peran yang dapat dilakukan oleh pemuda sebagai kontra politik oligarki adalah :
1. Memperjuangkan kepentingan rakyat : Pemuda dalam politik oligarki perlu memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Mereka harus memahami dan mengartikulasikan kebutuhan dan harapan rakyat, serta berupaya untuk memperjuangkan dan mewujudkan aspirasi tersebut agar dapat menjadi kebijakan dan program kerja.
2. Meningkatkan kesadaran politik rakyat : Pemuda dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran politik rakyat. Mereka dapat mengedukasi masyarakat tentang isu-isu politik terkini dan mengajak masyarakat untuk aktif dalam proses politik.
Memperkuat partisipasi politik: Pemuda dalam politik oligarki dapat memperkuat partisipasi politik dengan cara terlibat aktif dalam pesta demokrasi entah maju secara independen maupun sebagai pendukung tokoh yang dianggap mampu menjadi benteng kontra oligarki nantinya, terlibat dalam organisasi politik, melakukan kampanye politik, dan memobilisasi dukungan dari masyarakat.
3. Mengembangkan kepemimpinan alternatif dan kolaborasi : Pemuda dapat menjadi alternatif kepemimpinan yang berbeda dengan elit politik yang sudah ada. Memperkuat barisan elemen masyarat sebagai dalam mengawal jalannya pemerintahan, aktif dalam dialog dan diskusi politik dalam mengembangkan kepemimpinan yang berintegritas, transparan, yang mengedepankan kepentingan rakyat. Berkolaborasi dengan berbagai macam elemen gerakan sebagai wujud kerja gotong royong peradaban dan menciptakan atmosfer politik yang lebih baik.
4. Melawan korupsi dan nepotisme : Pemuda dalam politik oligarki perlu memperjuangkan transparansi, akuntabilitas, dan melawan praktik korupsi dan nepotisme yang merugikan rakyat. Hadir sebagai garda terdepan dalam mengawasi kebijakan publik dan mengekspos praktik-praktik korup maupun kebijakan yang merugikan rakyat.
Sebagai Kesimpulan, peran pemuda sebagai kontra politik oligarki adalah sangat krusial untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan mengatasi dominasi elit penguasa. Pemuda harus menghadirkan diri dan berperan aktif dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, memperkuat partisipasi politik, mengembangkan kepemimpinan alternatif dan kolaborasi pergerakan, serta melawan korupsi dan nepotisme.
Oligarki yang menggurita dalam perpolitikan kita hari ini adalah PR besar bagi Pemuda sebagai kontra oligarki, perjuangan yang membutuhkan konsistensi yang berkelanjutan, terstruktur dan terukur, sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi thalib ra “kebaikan yang tidak terorganisir akan kalah melawan kejahatan yang terorganisir”. Disisi lain pemuda juga harus terus berupaya untuk menghimpun kekuatan akar rumput dalam upaya meningkatkan kesadaran dan peran politik rakyat secara kolektif dan kolegial, dan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keterlibatan dalam proses politik yang akan menjadi penentu kepemimpinan politik dimasa depan. (**)
Penulis : Andi Ayub Awu Abdullah (Presidium Debaya Institute)