KAYANTARA.COM, TARAKAN-Pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Tarakan melalui program pemasangan sambungan gratis terus diupayakan Pemkot Tarakan. Hanya saja, syarat untuk memenuhi program tersebut, pemkot terlebih dahulu harus menyertakan modalnya kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alam Tarakan.
Hal ini diawali melalui penyampaian nota penjelasan terhadap rancangan peraturan daerah (Raperda) oleh Walikota Tarakan, dr.Khairul, dalam rapat paripurna VI DPRD Tarakan, Sabtu (16/11) kemarin. “Penyertaan modal ini seolah-olah kita (pemkot) bayarin dulu ke PDAM, nanti setelah di audit oleh tim pusat baru dikembalikan lagi ke kita,” jelas Khairul.
Adapun dana yang akan dikucurkan pemkot dalam program itu setiap tahunnya sekitar Rp 6 miliar, untuk 3000 sambungan rumah. Dengan biaya Rp 2 juta per sambungan. “Tahun ini target kita 3000 sambungan, tahun depan begitu juga sampai kebutuhan air bersih buat masyarakat Tarakan ini terpenuhi semua atau tuntas. Posisi sekarang masih 74 persen,” sebutnya.
Sementara sasaran pemasangan pipa air bersih gratis ini diperuntukkan kepada rumah tangga semi permanen, non permanen, UKM dan bangunan sosial seperti rumah ibadah.
Mengenai ketersediaan air bersih, Khairul mengatakan tengah diupayakan dengan beberapa tahap. Untuk jangka pendek yang akan dilakukan di 2020 mendatang misalnya, pemkot akan melakukan penambahan embung yang inter koneksi antar jaringan. “Bendungan-bendungan kecil yang semestinya airnya dibuang kita tarik lagi kembali dengan sistem buka tutup, jadi kalau musim hujan kita buka ke laut, tapi kalau lagi kemarau kita tampung,” jelasnya.
Termasuk pengoperasian embung Rawasari dan Indulung yang ditargetkan akhir tahun ini. “Embung Rawasari tinggal pasang pipa sekitar 50 meter, targetnya InsyaAllah akhir tahun ini selesai. Termasuk pemasangan pipa di embung Indulung ke Binalatung yang melewati hutan lindung dan sudah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup,” ujarnya. “Dengan langkah jangka pendek itu harapan kita mudah-mudahan ke depan kalau pun masih ada masalah soal kebutuhan air bersih saya yakin tidak terlalu berat,” tambah Khairul.
Kedepannya, lebih jauh dikatakan Khairul, pemkot berharap mega proyek pemasangan pipa air bersih dari Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan dapat terwujud kendati memerlukan waktu lama dengan anggaran triliunan.
“Itu mega proyek kita, tapi didanai oleh pusat, kalau APBD kita tidak kuat. Tapi kalau menunggu itu kan lama, jadi kita upayakan yang jangka pendek dulu diselesaikan secepatnya,” demikian Khairul. (ky1)