KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Lebih dari setahun Kapal Ferry rute Ancam, Desa Ardi Mulyo Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan menuju Kota Tarakan atau sebaliknya tidak beroperasi atau beralih tambat di pelabuhan sementara Sebawang Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Meski demikian, Bupati Bulungan Syarwani saat meninjau Dermaga Pelabuhan Ferry Ancam bersama perangkat daerah terkait pada Kamis 16 November 2023.
Pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), termasuk pihak Ferry selaku pengguna pelabuhan. Ada beberapa fasilitas penunjang yang diperlukan agar Kapal Ferry bisa tambat kembali di wilayah Ardi Mulyo.
“Insya Allah di tahun 2024 sudah masuk pemancaangan
tambatan Kapal Ferry Ancam. Dilaksanakan oleh teman-teman Dishub,”terangnya.
Termasuk, kata bupati, nantinya dilakukan penataan kawasan Pelabuhan Ancam pada
perencanaan anggaran 2024.
“Perlahan kita lakukan penataan, baik jalan pendukung alur
bongkar muat. Hingga jaringan listrik hingga ke Pelabuhan Ferry,”ungkapnya.
Selama ini bupati juga banyak mendapat masukan dari kepala desa setempat
terkait persoalan listrik yang belum tersedia di areal pelabuhan.
“Saya dapat masukan dari teman-teman kepala desa untuk jaringan listrik hingga ke Dermaga Ferry. Sebelumnya di dermaga ini hanya menggunakan lampu seadanya saat bongkar muat barang pada malam hari,” ulasnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, selain kepala desa hingga camat telah mengirimkan surat resmi pengusulan jaringan listrik ke Dermaga Ferry. Bupati juga akan berkomunikasi langsung dengan PLN untuk mempercepat hal tersebut.
“Saya akan komunikasi dengan PLN agar bisa mendukung penyiapan jaringan listrik ini,”tegasnya.
Bupati menargetkan, Januari 2024 mendatang jika tidak ada halangan Kapal Ferry rute Tarakan- Ancam kembali beroperasi.
“Ini sambal kita siapkan syarat yang diminta mereka (Ferry) 1 buah titik pancang untuk tambat supaya mereka aman saat bongkar muat,” katanya.
Sebagai informasi Sungai Ancam saat air pasang memiliki kedalaman rata-rata 7 meter. Bahkan saat air surut masih dapat digunakan sebagai tempat bongkar muat kapal Bahan Bakar Minyak (BBM) perusahaan berbobot 100 ton. “Kedalamnya sejauh ini masih maksimal,”singkatnya.
Bupati menambahkan, secara perlahan Dermaga Pelabuhan Ferry Ancam akan dibenahi. Termasuk jika memungkinkan juga akaan disiapkan lahan pergudangan atau tempat menyimpan peti kemas, termasuk penyiapan tenaga kerja bongkar muatnya.
“Kita berharap tenaga kerja bongkar muatnya memberdayakan masyarakat Ardi Mulyo bisa menjadi TKBM yang ada di Pelabuhan Ancam,”pungkasnya (adv)