Diduga Karena Lamban Ditangani Pihak Rumah Sakit, Seorang Bayi Pasien Meninggal Dunia

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Seorang bayi di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan dikabarkan meninggal dunia saat menjalani persalinan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H Soemarno Sosroatmodjo, pada Senin 25 Desember 2023.

Meninggalnya bayi tersebut keluarga menduga akibat penanganan yang lambat dari pihak rumah sakit.

Sulfia warga Kecamatan Sekatak menuturkan, ibu bayi berinisial Y saat itu mengalami kontraksi pada pukul 18.00 Wita, Minggu (24/12/2023). Kemudian keluarga pun bergegas membawa Y ke Puskesmas Sekatak.

Namun, usai dilakukan pemeriksaan petugas medis Puskesmas Sekatak menganggap pasien butuh penanganan lebih, Sehingga disarankan untuk dirujuk ke RSD Tanjung Selor.

“Pertimbangannya karena soal fasilitas lebih memadai dan petugas medis yang profesional di RSD untuk penanganan persalinannya,” ungkap Sulfia, Selasa (26/12/2023).

Lalu, setibanya di RSD Tanjung Selor pada pukul 12.30 Wita, Senin (25/12/2023), pasien dan suaminya meminta agar malam itu dilakukan operasi. Namun, petugas di RSD Tanjung Selor meminta agar persyaratan administrasi dilengkapi terlebih dahulu mengingat pasien ini menggunakan BPJS.

“Setelah Ayah melengkapi syarat administrasi itu kemudian meminta agar dapat dilakukan operasi terhadap Ibu saya. Tetapi, pihak petugas medis pada malam itu merasa optimistis bahwa pasien bisa melahirkan secara normal karena sudah bukaan 10,” ujarnya.

Padahal, pasien telah menjelaskan bahwa 4 tahun sebelumnya pernah menjalani operasi caecar. Namun, pihak petugas tetap pada pendirian awal bahwa pasien bisa melahirkan dengan normal.

“Padahal Ayah saya terus  memohon agar dilakukan operasi (caesar) tetapi tak ditanggapi,” jelasnya.

Dikatakannya, pada Pukul 06.00 Wita, pasien dalam kondisi lemas dan bayi dalam kandungan sudah tidak aktif seperti sebelumnya. Ironisnya, pihak medis tidak segera mengambil tindakan.

“Pada Pukul 09.00 Wita  baru dilakukan operasi hingga pukul 11.00 Wita, bayi yang diharapkan dapat lahir dengan selamat ternyata meninggal dunia.

“Pihak medis menganggap bayi kurang sehat, padahal dua hari sebelumnya sudah dilakukan USG di salah satu praktek terpercaya di Tanjung Selor bahwa adik saya (bayi) itu dalam keadaan sehat,” beber Sulfia.

“Udah dipompa tetapi tetap tak selamat. Ibu  mengalami pendarahan yang diduga menjadi penyebab bayi itu meninggal dunia,” lanjutnya.

Sementara itu, Direktur RSD dr H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Widodo Darmo Sentono saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya akan menindak lanjuti kejadian tersebut agar menjadi lebih jelas.

Namun, pihaknya membantah jika meninggalnya bayi tersebut akibat kelalaian atau lambatnya layanan yang diberikan RSD dr. H.  Soemarno Sosroatmodjo.

“RSD senantiasa berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi semua pasien yang berobat. Kami selalu menomorsatukan keselamatan pasien,” ujar Widodo.

Terkait kasus kematian bayi baru lahir ini, lanjut Widodo, seluruh tenaga kesehatan yang terlibat telah melakukan upaya sungguh-sungguh dalam membantu persalinan. Ibu telah dilakukan operasi Sesar (pertolongan persalinan).

“Namun dengan sangat menyesal harus kami sampaikan bahwa bayi dari ibu tidak tertolong karena adanya komplikasi (lepasnya perlekatan ari-ari bayi didalam rahim). Oleh karena itu, atas nama RS dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, kami turut berduka cita dan bersedih atas kejadian ini. Kami juga tegaskan bahwa kami akan menindak lanjuti kejadian ini agar menjadi lebih jelas,” pungkasnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here