Kapolres Tarakan Ungkap Fakta Terbaru dalam Kasus Temuan Bayi di Kelurahan Lingkas Ujung

AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar melaksanakan konferensi pers penanganan laporan temuan bayi yang ada di Kelurahan Lingkas Ujung

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, S.H., S.I.K melaksanakan konferensi pers penanganan laporan temuan bayi yang ada di Kelurahan Lingkas Ujung RT 14 Kota Tarakan pada Rabu (17/1/2024) lalu.


Pada konferensi pers, Senin (29/1/2024) menghadirkan juga pelaku AA, yang melaporkan pertama kali menemukan bayi, alias yang membuat cerita temuan bayi ke Polsek KSKP pada Rabu (17/1/2024)


Kapolres Tarakan menjelaskan bahwa. Dari hasil klarifikasi yang dilakukan kepada pelapor an. AA, ternyata peristiwa penemuan bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilaporkan Pada Hari Rabu, 17 Januari 2024, Sekitar pukul 20.30 Wita tidak benar adanya. Laporan yang dibuat oleh pelapor AA merupakan skenario yang dibuat untuk menutupi aibnya.


Kapolres meminta kepada semua masyarakat agar berhati-hati saat menyampaikan sesuatu. Pastikan sesuatu disampaikan benar. Dalam kasus ini, Kapolres Tarakan menjelaskan, “potensi pelanggaran hukumnya ada.

“Tapi penyelesaian semua persoalan tidak hanya soal penegakan hukum saja, tapi juga pertimbangan terkait hak anak. kemungkinan besar, langkah kepolisian yang diambil, bukan ke arah penegakan hukum. Hal tersebut untuk memastikan kesejahteraan bagi anak itu sendiri,” Ini juga sama dengan nilai filosofis dalam UU Perlindungan Anak, yaitu menjaga hak anak tersebut.

“Bagaimana ini bisa ditangani dengan baik, anak tetap selamat, sehat dan seterusnya. Apapun kesalahan yang terjadi, kami dari Polres Tarakan merasa prihatin. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi.


Dari hasil pemeriksaan, ibu tadi adalah yang menjadi ibu yang sebenarnya dan bayi itu tidak pernah ditelantarkan, selalu dalam perlindungan ibunya, tegasnya.


Namun karena ada hal lain, yaitu bayi ini dilahirkan di luar hubungan pernikahan, itu yang menjadi persoalan. “Ibu ini ada niat memelihara anak itu sendiri tapi tidak menjadi aib, sehingga dibuatlah cerita seakan-akan menemukan bayi.


Jadi pertimbangan kami sekali lagi dari Polres Tarakan, yang paling utama adalah soal kemanusiaan. Saya harap masyarakat bisa melihat permasalahan ini secara utuh dan yang bersangkutan juga menyampaikan permohonan maaf,” ujar Kapolres Tarakan.(HumasResTrk).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here