Pollymaart Apresiasi Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), diwakili Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltara, Pollymaart Sijabat, SKM., M.A.P., menghadiri kegiatan “Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 ke Wilayah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T)”, digelar di Dermaga Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII, Mamburungan, Selasa (15/7).

Dalam sambutannya, Pollymaart menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia BI (KPwBI) Provinsi Kaltara serta jajaran TNI AL atas terselenggaranya acara ini.

“Inisiatif strategis ini tidak hanya menghadirkan peran nyata rupiah sebagai simbol kedaulatan negara, tetapi juga memperkuat komitmen kita bersama dalam menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Pollymaart.

“Serta menegakkan kedaulatan ekonomi dan mata uang nasional di seluruh penjuru negeri, termasuk wilayah perbatasan dan terpencil,” sambungnya.

Pollymaart menjelaskan bahwa ekspedisi ini akan menjangkau lima wilayah 3T yaitu pulau Sebatik, Derawan, Maratua, Teluk Sulaiman dan Bunyu, dengan menggunakan kapal perang KRI Singa – 651.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, menyebutkan Bank Indonesia diberikan amanat dan kewenangan oleh negara untuk melakukan pengelolaan uang rupiah, yang meliputi perencanaan, percetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan serta pemusnahan uang rupiah.

Ia menekankan penting dan strategisnya penggunaan uang Rupiah di seluruh NKRI, selain sebagai alat transaksi pembayaran, Rupiah juga merupakan identitas dan alat pemersatu bangsa dan menjadi satu simbol kedaulatan bangsa.

“Rupiah lahir dari perjuangan bangsa dan rupiah merupakan bagian dari perjalanan bangsa Indonesia, maka rupiah akan menjaga keutuhan wilayah NKRI,” jelasnya.

Bebernya, sebagai salah satu provinsi yang berada di garda terdepan Indonesia, Kaltara tidak hanya memiliki peran strategis dalam menjaga batas teritorial negara, tetapi memiliki tanggung jawab yang besar dalam memastikan berjalannya fungsi-fungsi negara.

“Salah satunya dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI,” tambahnya.

Terakhir, Pollymaart menegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan salah satu inisiatif penting yang tidak hanya berdimensi ekonomi, namun juga strategis dari sisi pertahanan negara.

Kehadiran Bank Indonesia dan TNI AL dalam ekspedisi membawa pesan yang jelas bahwa negara senantiasa hadir di seluruh pelosok tanah air, termasuk perbatasan, pulau – pulau terluar, dan wilayah perairan yang strategis.

“Rupiah bukan hanya sekedar alat tukar, tetapi juga lambang persatuan, identitas dan martabat bangsa,” pungkasnya.

Turut hadir Komandan Lantamal XII, Laksamana Pertama TNI, Dr. Ferry Supriady, S.T., M.M., M.Tr.Opsla., CIQaR, Kepala KPwBI Provinsi Kaltara, Hasiando G. Manik, jajaran perangkat daerah Pemprov Kaltara, dan Forkopimda. (dkisp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here