
KAYANTARA.COM, JAKARTA – Ketua PURT DPD RI, Hasan Basri, menyatakan keprihatinannya atas insiden terbakarnya mahasiswa saat melakukan demonstrasi di depan Polda Kalimantan Utara (Kaltara) beberapa waktu lalu.
Hasan Basri mendesak Kapolda Kaltara dan jajarannya untuk segera mengusut tuntas dan mempublikasikan hasil penyelidikan terkait peristiwa tragis tersebut kepada masyarakat.
Menurut Hasan Basri, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa wilayah Kaltara merupakan bentuk solidaritas dan keseriusan mereka dalam mengawal pemberantasan narkoba. “Saya mendukung penuh terhadap penyampaian aspirasi itu,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk melakukan kegiatan demonstrasi sesuai dengan koridor hukum yang berlaku. “Demonstrasi sudah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Semua ada ketentuan, menyampaikan aspirasi kepada pemerintah maupun kepada siapapun tidak dilarang, agar dilakukan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan,” tegasnya.
Hasan Basri menduga bahwa demonstrasi ini merupakan rangkaian dari kekecewaan mahasiswa terhadap maraknya peredaran narkoba di Kaltara, meskipun diakui bahwa banyaknya “jalan tikus” menjadi kendala bagi aparat dalam menindak para pelaku. Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengawal kasus-kasus narkoba sebagai bentuk kepedulian.
Hasan Basri secara khusus meminta aparat penegak hukum di Kaltara, khususnya Kapolda Kaltara, untuk memperlakukan mahasiswa dengan baik saat demonstrasi.
Ia berpendapat bahwa masukan, dorongan, dan dukungan yang diberikan mahasiswa, termasuk melalui demonstrasi, didasari oleh kecintaan dan kepedulian mereka terhadap institusi Polri. “Bisa jadi ada ketidakpuasan dalam penanganan kasus peredaran narkoba,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi yang sinkron antara aparat dan masyarakat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, Hasan Basri mendesak Kapolda Kaltara untuk serius dalam mengusut tuntas dan mempublikasikan kasus-kasus narkoba yang terjadi di Kaltara.
“Kami juga meminta aparat penegak hukum serius memberantas narkoba. Saya banyak mendengar terkait peredaran narkoba di Kaltara, kami minta diseriusi dalam menangani. Bahkan barang bukti bisa puluhan kilo hingga ton,” tegas Hasan Basri, mengingatkan kembali kasus oknum kepolisian di Nunukan yang terlibat peredaran narkoba sebagai bahan refleksi.
Ia menegaskan, peran kepolisian adalah melindungi negara dan masyarakat, sehingga keterlibatan aparat dalam peredaran narkoba akan merusak institusi itu sendiri.
Hasan Basri mengungkapkan setelah mendapat kabar mengenai mahasiswa yang terbakar, ia langsung membangun komunikasi dengan Polda Kaltara.
Kapolda Kaltara, lanjut Hasan Basri, telah berjanji untuk menseriusi dan mengusut tuntas kasus ini, serta menindak tegas siapapun pelakunya dan mempublikasikannya kepada masyarakat. “Dari dulu kita ketahui Kaltara itu wilayah aman dan kondusif, maka mari kita jaga,” ujarnya.
Terakhir, Hasan Basri kembali mengimbau kepada mahasiswa agar tidak menjadikan demonstrasi sebagai satu-satunya cara penyampaian aspirasi. “Demo adalah cara terakhir. Bisa dilakukan dengan cara diskusi publik dan lainnya baik kepada para aparat, pemerintah dan lainnya,” pungkasnya.
Hasan Basri turut menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa mahasiswa yang terbakar saat demo di Bulungan. “Semoga Allah memberikan kesembuhan dan kesehatan agar bisa beraktivitas kembali,” doanya. (adv)