
KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sebanyak 4,5 kilogram lebih sabu hasil pengungkapan Ditresnarkoba Polda Kalimantan Utara dimusnahkan pada hari ini Rabu 26 November, Pemusnahan dilakukan setelah barang bukti itu diamankan dari seorang residivis narkoba yang diduga kuat menjadi kurir jaringan internasional.
Sabu tersebut dikemas dalam bungkus bertulisan China dan rencananya akan di bawa ke Samarinda lalu ke titik akhir pulau Sulawesi. Kendati rencananya tersangka residivis gagal, barang haram itu diketahui pihak kepolisian dan diamankan lalu BB dimusnahkan dengan cara dilarutkan lalu di buang ke dalam parit yang berada di Makopolda Kaltara.
Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Andries Hermanto memimpin langsung proses pemusnahan. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud komitmen Polda Kaltara dalam memberantas peredaran narkotika.
“Pemusnahan bukan hanya prosedur hukum, tapi juga bentuk transparansi kami kepada publik,” ujarnya.
Barang bukti ini merupakan hasil pengungkapan kasus selama November dan telah mendapat penetapan pemusnahan dari Kejaksaan Negeri Bulungan.
Sebelum dimusnahkan, sabu sudah diuji dilaboratorium forensik cabang Surabaya dengan hasil positif metanfetamina, selain itu sebelum dimusnahkan kembali Dinas Kesehatan lakukan pengecekan ulang terhadap BB dan terbukti mengandung metamfetamina. Proses pemusnahan disaksikan tokoh masyarakat, mahasiswa, media, kejaksaan, dan instansi terkait.
“Tidak ada ruang bagi pelaku narkoba. Kami berharap dukungan masyarakat dan semua pihak untuk menjaga Kaltara dari ancaman narkoba,” tegas Wakapolda.
Sementara itu, Dirresnarkoba Polda Kaltara Kombespol Ronny Try Prasetyo membeberkan proses penangkapan pelaku. Tersangka awalnya terdeteksi di salah satu pulau di wilayah Bulungan setelah polisi menerima informasi dari masyarakat.
Saat akan ditangkap, tersangka kabur dan terjadi pengejaran hingga
akhirnya ia berhasil diamankan di Kabupaten Berau.
Tersangka diketahui merupakan residivis narkoba di Nunukan dan berperan sebagai
kurir.
Sabu yang dibawanya disebut berasal dari jaringan internasional dan direncanakan akan diteruskan menuju Samarinda, lalu ke Sulawesi. (*)











