
KAYANTARA.COM, TANA TIDUNG — Rencana investasi perusahaan China State Construction (CSC) untuk pengembangan Pelabuhan Bebatu mulai menunjukkan progres.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tana Tidung (KTT), M. Arief Prasetiawan, mengatakan keseriusan perusahaan kontruksi tersebut ditunjukkan dengan adanya progres lanjutan berupa surat dari Pemprov Kaltara untuk Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.
“Pemprov yang bersurat ke Bupati. Ini terkait tahap lanjutan, yaitu rencana pertemuan teknis pihak perusahaan dengan bupati. Jadwalnya yang masih kami tunggu,” jelas Arief.
Arief menegaskan, Bupati menyambut baik minat investasi tersebut, karena dinilai dapat menjadi solusi pembangunan daerah.
Namun diharapkan tidak hanya pada pelabuhan tapi juga akses jalannya.
“Kalau memang serius, tidak hanya pelabuhan yang dibahas, tetapi juga akses jalannya. Ini nanti akan dibicarakan lebih teknis,” ujarnya.
Sambil menunggu tahapan pertemuan dengan investor, Pemkab KTT bersama BPKP tengah menyiapkan skema operasional minimalis untuk memanfaatkan sarana prasarana (sarpras) pelabuhan yang sudah ada.
“Besok saya bersama BPKP akan bertemu Kementerian Perhubungan membahas skema minimalis memanfaatkan sarpras yang ada sekarang. Jadi meskipun masih berupa dermaga, kami kaji apa saja yang dibutuhkan untuk mengoperasionalkan Pelabuhan Bebatu,” kata Arief.
Tahun ini, kegiatan Pemkab bersama BPKP melakukan justifikasi teknis mengingat pelabuhan sudah lama belum difungsikan.
Pemeriksaan terkait kondisi sarpras, atau uji ulang struktur dermaga, hingga perhitungan kebutuhan operasional.
“Target kami tahun depan pelabuhan sudah bisa beroperasi. Mau menggunakan skema minimalis atau melalui skema investor, mana yang paling memungkinkan. Yang penting bupati sepakat dan sangat mendukung untuk kemajuan KTT,” tambahnya.
Arief menjelaskan, ketertarikan CSC tak lepas dari kebutuhan logistik proyek kawasan energi yang sedang dibangun PT KHE, PLTA di Malinau, yang selama ini terkendala akses.
Pelabuhan Bebatu dinilai dapat menjadi solusi untuk memperlancar arus logistik yang selama ini melalui jalur terbatas dan tidak maksimal.Tidak hanya untuk Malinau tapi juga kabupaten sekitar.
“Perusahaan China ini berkaitan dengan PT KHE PLTA di Malinau. Mereka melihat Pelabuhan Bebatu bisa memfasilitasi arus logistik yang selama ini terbatas. Semoga ini menjadi solusi,” tutup Arief.
Di beberapa kesempatan Bupati Ibrahim Ali menyatakan konsen terhadap pembangunan pelabuhan Bebatu. Jika memungkinkan pengoperasian pelabuhannya segera dilakukan. .
”Kita berharap pelabuhan Bebatu sesegara mungkin bisa beroperasi sebagai upaya meningkatkan ekonomi Tana Tidung,” ujarnya.(adi)












