KAYANTARA.COM, TARAKAN – Thermo gun atau infrared thermometer sensor memiliki fungsi yang sama, yakni mengukur suhu tubuh seseorang.
Di tengah merebaknya virus Corona (Covid-19) belakangan ini, selain masker kesehatan dan hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh tersebut juga kerap digunakan.
Namun thermo gun atau infrared thermometer di pelabuhan speedboat Tengkayu I Tarakan atau SDF hingga sekarang belum tersedia.
“Thermo gun kita tidak punya, ke mana-mana kita cari juga tidak ada. Tapi sudah kita pesan, diperkirakan satu atau dua Minggu kedepan sudah datang,” ungkap Kepala Bidang Perhubungan Laut dan ASDP Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara, Datu Iman Suramenggala, Jumat (20/3/2020).
Meski demikian, pelabuhan speedboat reguler termegah yang menghubungkan semua daerah di Kaltara ini, Dishub dengan rutin melakukan penyemprotan desinfektan sedari 16 Maret lalu.
Hal ini menjadi salah satu upaya Dishub Kaltara guna mencegah penyebaran covid-19, termasuk kepada seluruh armada speedboat reguler di setiap pelabuhan speedboat di Bumi Benuanta.
Tak terkecuali di ruang tunggu pada terminal Tengkayu I maupun bus antar jemput penumpang dari dan ke dermaga.
“Sterilisasi atau penyemprotan desinfektan setiap hari kita lakukan secara mandiri. Waktunya pagi dan sore,” katanya.
“Cuma petugasnya saat ini tidak dilengkapi alat pelindung diri (APD), jadi selalu kita ingatkan hati-hati,” sambung Datu Iman.
Selain itu, jumlah kursi ruang tunggu di terminal Tengkayu I atau SDF, kini telah dibatasi. Dari 50-60 kursi yang ada sebelumnya sekarang berkurang menjadi separuhnya.
“Kursi di ruang tunggu kita kurangi. Karena dalam satu deretan hanya untuk dua orang, kalau biasanya kan 4 orang, jadi tidak ada lagi yang duduk berdekatan,” ungkapnya.
Upaya dalam mengantisipasi penularan covid-19 baik di Tengkayu I maupun pelabuhan speedboat lainnya, setiap penumpang diwajibkan membersihkan tangan dengan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan, dan dilakukan oleh petugas disertai sosialisasi.
Sementara pemeriksaan kesehatan penumpang yang tiba di Tengkayu I, diakui Datu, tidak dilakukan. Sebab, pemeriksaan kesehatan tersebut hanya dilakukan saat hendak berangkat dari masing-masing pelabuhan speedboat sebelum melepas jangkar menuju Tarakan.
“Kalau ada yang suhu badannya di atas 37 derajat celcius di kedatangan, langsung kita laporkan ke KKP (kantor kesehatan pelabuhan) untuk ditangani lebih lanjut,” demikian Datu. (*)
Reporter: Mansyur Adityo