Indonesia Terima 58 Dukungan Internasional Dalam Penanganan Covid-19
KAYANTARA.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp110 miliar. Meliputi Rp100 miliar untuk penanganan WNI di luar negeri, dan Rp10 miliar di Kemenlu Pusat.
Penanganan WNI di tengah pandemi Covid-19 ini mendapat apresiasi dari salah satu anggota Komisi I DPR RI Hasan Saleh usai mengikuti rapat bersama sejumlah pejabat tinggi negara melalui video telekonferensi, belum lama ini.
Sebelumnya, dalam rapat tersebut politisi Partai Demokrat dapil Kalimantan Utara ini mempertanyakan upaya pemerintah dalam menangani WNI di luar negeri.
Khususnya buat mereka yang tidak bisa kembali ke Tanah Air lantaran jalur transportasi di negara setempat ditutup sementara waktu selama pandemi Covid-19 yang melanda hampir semua negara.
“Bagaimana ibu menteri terkait perlindungan dan pemulangan
WNI yang masih bekerja dan berada di luar negeri,” tanya Hasan dalam rapat tersebut seraya mencontohkan seperti WNI di Maldives, Srilangka, Malaysia dan Singapura.
Pertanyaan ini langsung dijawab oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Menlu menerangkan bahwa pihaknya kementrian
telah melakukan upaya melindungi WNI yang masih berada di luar negeri yang terdampak Covid-19.
Yakni dengan membuka jalan diplomasi serta memanfaatkan kerja sama hubungan antar negara yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
Tak terkecuali meminta kepada beberapa negara untuk pengadaan alat-alat kesehatan dan obat obatan yang dibutuhkan oleh BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia. “Karena Kementrian Luar Negeri juga berada di dalamnya,” jelas Menlu.
Sejauh ini dukungan internasional yang ditujukan kepada Indonesia melalui Kemenlu tersebut, tercatat sebanyak 58 dukungan, yang telah atau pun akan diterima Indonesia terkait penanganan Covid-19 di Tanah Air.
Menurutnya bantuan ini berasal dari pemerintah negara-negara sahabat, baik dari pihak swasta, organisasi non-profit asing, hingga organisasi atau entitas internasional lainnya.
“Dan mayoritas bantuan yang diterima terdiri atas masker, rapid test, dan alat pelindung diri bagi tenaga medis,” demikian Retno. (*)
Reporter: Mansyur Adityo